Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151738
Title: Patogenisitas vibrio harveyi dengan penanda resisten rifampisin (Rf-R) dan green fluorescent protein (GFP) pada larva udang windu (Penaeus monodon Fab.)
Authors: Nuryati, Sri
Sukenda
Widanarni
Meha, Deliana
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Penyakit bakterial yang paling serius menyerang larva udang adalah penyakit 'luminescent vibriosis (penyakit kunang-kunang) yang penyebabnya telah diidentifikasi sebagai V. harveyi (Lavilla-Pitogo et al., 1992). Larva udang windu yang terserang biasanya pada stadium zoea, mysis dan awal post larva. Untuk menguji sifat patogen Vibrio terhadap larva udang windu dibutuhkan suatu metode khusus yang dapat mendeteksi kehadiran Vibrio yang berasal dari isolat yang akan diuji. Oleh karena itu Vibrio sp. yang diinokulasikan pada larva udang perlu diberi penanda (marker) molekuler sebagai gen pelapor yang dapat mendeteksi keberadaan Vibrio harveyi yang diujikan tersebut. Selain itu, karena larva udang bebas Vibrio tidak tersedia (Hameed, 1993; Widanarni dan Suwanto, 2000) maka bakteri berpenanda tersebut dapat dibedakan dari bakteri Vibrio sp. lain yang sebelumnya telah terdapat pada larva atau perairan tempat hidup larva tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji patogenisitas bakteri Vibrio harveyi setelah diberi penanda resisten rifampisin (Rf-R) dan green fluorescent protein (GFP) pada larva udang windu (Penaeus monodon Fab.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Oktober 2002, bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Laboratorium Sistem dan Teknologi Budidaya, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Udang uji yang digunakan adalah larva udang windu stadia PL-5 yang diperoleh dari hatchery udang di Anyer, Serang, Jawa Barat. Larva udang tersebut selanjutnya diinfeksi dengan 10 CFU/ml bakteri V. harveyi M(wt), G3(wt) dan G7(wt) yang berbeda secara genetik serta telah diberi penanda resisten rifampisin (Rf-R), yaitu M(RF-R), G3(RF-R) dan G7(RF-R) serta penanda green fluorescent protein (GFP), yaitu MGFP, G3GFP dan G7GFP. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali termasuk kontrol. Pengamatan dilakukan setiap 6 jam selama 5 hari untuk mengamati larva udang yang mati. Larva tersebut selanjutnya digerus dan diisolasi pada media SWC + rifampisin untuk perlakuan penanda Rf-R, media SWC + kanamisin untuk penanda GFP, dan media SWC untuk bakteri wt dan kontrol. Setiap hari dilakukan penggantian air sebanyak 10%. Pemberian pakan dilakukan setiap 6 jam secara ad- libitum, berupa naupli artemia yang ditetaskan dengan air laut steril. Sebelum dilakukan uji patogenisitas, masing-masing strain V. harveyi berpenanda diamati pertumbuhannya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm setiap jam serta dibandingkan dengan tipe liarnya....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151738
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C03dme1.pdf
  Restricted Access
9.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.