Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150481
Title: Pengaruh perendaman larva dalam larutan hormon 17@-Metiltestosteron dengan berbagai konsentrasi terhadap diferensiasi kelamin ikan mas (Cyprinus carpio L.)
Authors: Raswin, M.M.
Sumantadinata, Komar
Fajri
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Ikan mas merupakan ikan komoditi utama dalam budidaya air tawar di Indonesia. Kecepatan tumbuh ikan betina 15% lebih besar daripada kecepatan tumbuh ikan jantan. Karena itu, budidaya populasi total ikan betina merupakan hal yang baik. Populasi total ikan betina dapat diperoleh dari perkawinan jantan fungsional dengan betina normal. Jantan fungsional adalah ikan jantan yang memiliki kromosom kelamin XX. Jantan fungsional ini diperoleh dengan cara mengarahkan perkembangan kelamin ikan berkromosom kelamin XX menjadi jantan dengan pemberian hormon 17a-metiltestosteron. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman larva ikan mas dalam larutan hormon 17a-metiltestosteron dengan konsentrasi 5 mg/l, 10 mg/l, dan 15 mg/l selama enam jam terhadap diferensiasi kelaminnya. Percobaan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Mei 1996 di Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, IPB. Perlakuan dilaksanakan pada saat larva berumur satu hari. Tiap perlakuan menggunakan seratus ekor larva. Perlakuan yang dimaksudkan adalah kontrol (tanpa pemberian hormon) dan perendaman larva dalam larutan hormon dengan konsentrasi seperti yang disebutkan pada tujuan percobaan ini. Untuk tiap perlakuan diadakan tiga ulangan. Selanjutnya ikan hasil perlakuan dipelihara sampai berumur 140 hari dan kemudian dilakukan analisis gonad untuk mengetahui jenis kelaminnya. Analisis menunjukkan persentase jantan hasil perlakuan kontrol, perendaman dengan konsentrasi 5 mg/l, 10 mg/l dan 15 mg/l berturut-turut adalah 49,41%; 73,33%; 72,33%; dan 57,77%. Persentase jantan tertinggi terdapat pada perlakuan perendaman dengan konsentrasi 5 mg/l yaitu 73,33% dan terendah pada kontrol yaitu 49,41%. Uji proporsi jantan menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan konsentrasi 15 mg/l tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Sedangkan perlakuan perendaman dengan konsentrasi 5 mg/l dan 10 mg/l berpengaruh nyata (P<0,05). Antara perlakuan perendaman dengan konsentrasi 5 mg/l dan 10 mg/l itu sendiri tidak berbeda nyata (P>0,05). Perlakuan perendaman larva dalam larutan hormon 17a- metiltestosteron dengan konsentrasi 5 mg/l, 10 mg/l, dan 15 mg/l tidak nyata (P>0,05) terhadap kelangsungan hidup ikan. Dari percobaan disimpulkan bahwa perendaman larva dalam larutan hormon 17a-metiltestosteron selama enam jam dengan konsentrasi 5 mg/l dan 10 mg/l berpengaruh terhadap diferensiasi gonadnya dan kedua konsentrasi tersebut merupakan perlakuan yang terbaik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150481
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C97faj.pdf
  Restricted Access
6.81 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.