Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149978| Title: | Peningkatan resistensi pada ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) dengan pemberian glukan terhadap infeksi Aeromonas hydrophila |
| Authors: | Alifuddin, M. Rukyani, A. Dachlan, Evi Silvia Irani |
| Issue Date: | 1996 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis penggunaan glucan yang efektif untuk meningkatkan ketahanan tubuh ikan lele dumbo (Clarias sp.) terhadap infeksi Aeromonas hydrophila. Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Bogor dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan, IPB, dari bulan Juni sampai dengan September 1995. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penambahan glukan dalam pakan komersial, yaitu B (500 mg glukan/kg pakan), C (750 mg glukan/kg pakan), D (1000 mg glukan/kg pakan), E (1250 mg glukan/kg pakan) dan A sebagai kontrol yang ditempatkan dalam akuarium berukuran 60x30x30 cm³; masing-masing terdiri dari 30 ekor ikan dengan ukuran panjang total rata-rata 9 cm. Setiap akuarium diisi air setinggi 10 cm. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Pakan diberikan 3 kali sehari dengan jumlah 5% dari bobot total ikan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati, diuji dengan uji F dengan selang keper- cayaan 95% (Steel dan Torrie, 1984). Infeksi bakteri A. hydrophila dilakukan dengan menyuntikkan 105 sel bakteri per ikan secara intraperitoneal. Kelangsungan hidup dan gejala klinis diamati selama 6 hari. Pengukuran titer antibodi dilakukan setiap minggu sebelum dan setelah uji tantang bakteri, diferensial dan jumlah total leukosit yang dilakukan sebelum dan setelah uji tantang bakteri. Kelangsungan hidup ikan uji setelah uji tantang bakteri A. hydrophila pada setiap penambahan glukan dalam pakan komersial adalah 25,00%, 44,44%, 83,33%, 63,89% dan 41,67%. Penambahan glukan dalam pakan komersial menyebabkan respon kelangsungan hidup ikan uji berpola kuadratik dan diperoleh nilai optimum pada penambahan glukan sebesar 773,81 mg/kg pakan dengan kelangsungan hidup 71,21%. Gejala klinis antar perlakuan dan kontrol menunjukkan gejala yang sama, yaitu adanya pembengkakan pada daerah bekas suntikan yang kemudian berkembang menjadi tukak, berkurangnya respon makan, adanya sirip patah dan perubahan tingkah laku ikan. Ikan perlakuan mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ikan kontrol. Hasil pengamatan terhadap diferensial leukosit antar perlakuan dan kontrol terlihat mengalami peningkatan. Pada umumnya jumlah neutrofil, monosit dan trombosit selama pemeliharaan dan setelah uji tantang bakteri mengalami peningkatan. Jumlah limfosit mengalami peningkatan sebelum uji tantang bakteri tetapi mengalami penurunan setelah uji tan- tang bakteri. Hal ini disebabkan karena kegiatannya sebagai penghasil zat kebal terganggu oleh masuknya infeksi bakteri…dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149978 |
| Appears in Collections: | UT - Aquatic Product Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| C96ESI.pdf Restricted Access | 11.43 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.