Pengaruh salinitas media yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang widu stadi postlarva (Pl 6 - Pl 20)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih udang windu P.T. HUMPUSS, pantai Carita, Pandeglang, Jawa Barat pada tanggal 24 Maret sampai 27 April 1988, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat salinitas air yang terbaik pada pemeliharaan udang windu stadia postlarva (PL6 PL20) melalui parameter kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah tingkat salinitas air 30, 25 dan 20 permil. Dalam pelaksanaannya digunakan udang windu stadia PL6 dengan ukuran panjang total rata-rata 7,2 ± 0,03 mm dan padat penebaran 10 ekor/liter. Wadah yang digunakan berupa 9 buah bak styrofoam berlapis plastik hitam ukuran 47,5 x 32 X 32 cm³ dengan ketinggian air 23 cm (Vol. 35 1). Dilakukan pergantian air sekaligus penyiponan sebanyak 20% volume setiap hari. Makanan yang diberikan berupa remahan produk NIPPAI sebanyak 50% berat biomasa/hari. Kelangsungan hidup udang windu selama pemeliharaan menunjukkan adanya perbedaan (P < 0,05) pada masing-masing perlakuan, dengan nilai 45,52 % (A), 65,71% (B) dan 32,29% (C). Sedangkan pertambahan panjang total individu rata-rata yang diukur pada akhir pemeliharaan (PL20) memberikan hasil yang tidak berbeda (P > 0,05), dengan nilai 4,1 mm (A), 4,2 mm (B) dan 3,9 mm (C). Maka disimpulkan bahwa tingkat salinitas air yang terbaik untuk pemeliharaan udang windu stadia PL6 PL20 adalah 25 permil. Nilai kualitas air selama penelitian adalah: suhu berkisar antara 26,2 - 33,1 °C, oksigen terlarut 7 sampai 8 ppm, pH 8,0 sampai 8,4 dan ammonia 0,038 sampai 0,280 ppm.