Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145357
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorCarman, Odang-
dc.contributor.advisorZairin, Muhammad-
dc.contributor.authorSutrisno, Eko-
dc.date.accessioned2024-04-04T03:08:06Z-
dc.date.available2024-04-04T03:08:06Z-
dc.date.issued1996-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145357-
dc.description.abstractIkan nila merah merupakan ikan konsumsi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan cocok dibudidayakan karena mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi, rasanya lezat dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Akan tetapi kendala yang timbul adalah laju perkembangbiakan yang tinggi (reproduksi yang tidak terkontrol) sehingga kolam cepat padat dan ikan nila tidak bisa tumbuh mencapai ukuran konsumsi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu pemberian hormon 17B-Estradiol 2, 4 dan 6 minggu yang diberikan secara oral dengan dosis 100 mg/kg pakan terhadap nisbah kelamin ikan nila merah (Oreochromis sp.) yang telah dilaksanakan dari bulan Oktober 1995 sampai Maret 1996 di Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan kolam percobaan Babakan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan dengan satu kontrol yang didasarkan pada perbedaan lama waktu pemberian hormon. Kelompok perlakuan A yaitu kelompok dengan lama waktu pemberian hormon selama 2 minggu, kelompok perlakuan B yaitu kelompok dengan lama waktu pemberian hormon selama 4 minggu, kelompok perlakuan yaitu kelompok dengan lama waktu pemberian hormon selama 6 minggu dan D yaitu kontrol (kelompok yang tidak diberi makanan berhormon). Masing-masing kelompok perlakuan A, B dan C diberi makanan berhormon dengan dosis 100 mg/kg pakan. Makanan yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari pakan buatan (pellet) yang telah dicampur dengan hormon 178-Estradiol dan makanan alami berupa cacing rambut segar. Makanan berhormon diberikan selama perlakuan berlangsung dengan frekuensi pemberian makanan sebanyak 3 kali sehari. Makanan alami diberikan sebagai pelengkap sebanyak 1 kali sehari setelah pemberian pakan berhormon. Makanan yang tidak mengandung hormon diberikan kepada ikan kontrol dan ikan-ikan uji sesudah perlakuan. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh lama waktu pemberian hormon 17 beta-estradiol secara oral terhadap nisbah kelamin ikan nila merah (Oreochoromis sp.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C96ESU.pdf
  Restricted Access
8.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.