Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142265
Title: Pengaruh ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.) terhadap bakteri penyebab mastitis
Authors: Purwanto, Bagus Priyo
Poeloengan, Masniari
Komala, Iyep
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Mastitis merupakan penyakit peradangan pada ambing dengan penyebab utama yaitu bakteri. Kerugian dari mastitis yang paling besar yaitu penurunan produksi susu. Pengobatan mastitis umumnya menggunakan antibiotika, yang hasilnya dapat merugikan baik pada sapi maupun pada konsumen, apabila penggunaan antibiotika tersebut tidak sesuai. Kerugian tersebut diantaranya resistensi kuman, residu antibiotika, alergi, keracunan dan gangguan mikrobiologik, sehingga diperlukan antibakteri alami yang aman dan murah diantaranya seperti ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak daun sirih terhadap bakteri penyebab mastitis yaitu Streptococcus agalactiae. Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daun sirih kuning dan hijau (Piper betle Linn.). Ekstrak daun sirih didapat dengan cara maserasi selama 24 jam, kemudian dipekatkan dalam vakum rotavapor sampai didapat ekstrak sirih dalam bentuk kental. Ekstrak sirih tersebut dibuat dalam empat konsentrasi yaitu 6,25%, 12,5%, 25% dan 50%, kemudian diujikan pada bakteri penyebab mastitis dengan metode difusi cakram. Daerah terang di sekitar cakram menunjukkan adanya daerah hambatan bakteri. Hasil diperoleh dengan cara mengukur diameter zona hambat (mm) dari masing-masing konsentrasi ekstrak daun sirih, dan sebagai pembanding digunakan beberapa standar antibiotika. Konsentrasi ekstrak daun sirih memberikan pengaruh yang sangat berbeda dalam menghambat bakteri penyebab mastitis (P<0,01), begitupun jenis bakteri memiliki kepekaan yang sangat berbeda terhadap konsentrasi ekstrak daun sirih yang diberikan (P<0,01). Pengaruh yang berbeda tersebut dapat dilihat dari diameter zona hambat (mm) yang terbentuk. Ekstrak daun sirih pada konsentrasi 25% dan 50% memiliki daya antibakteri lebih besar dari antibiotika bacitracin 10 U, chloramphenicol 30 µg, erythromycin 10 µg, nitrofurantion 30 µg, streptomycin 10 µg, sulfanomides 300 µg dan vancomycin 30 μg. Konsentrasi 6,25% dan 12,5% lebih besar daya antibakterinya dari antibiotika bacitracin 10 U dan vancomycin 30 µg terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus, tetapi bersifat resisten terhadap bakteri Streptococcus agalactiae. Staphylococcus epidermidis memiliki kepekaan yang paling tinggi diikuti oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih yang diberikan, maka semakin besar diameter zona hambat yang terbentuk dan bakteri semakin peka, hal ini dikarenakan semakin banyak kandungan zat aktif yang terdapat di dalam ekstrak daun sirih.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142265
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D03iko.pdf
  Restricted Access
12.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.