Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141339| Title: | Pengaruh perendaman juvenil ikan mas (Cyprinus carpio L.) dalam larutan hormon 17 a- metiltestosteron terhadap nisbah kelaminnya |
| Authors: | Raswin, Muhammad M. Sumantadinata, Komar Susanty, Leny |
| Issue Date: | 1997 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Ikan mas betina mempunyai laju pertumbuhan 15% lebih tinggi dibandingkan jantan. Persilangan antara betina (XX) dengan jantan fungsional hasil perubahan kelamin (XX) dapat menghasilkan monoseks betina. Jantan ini dapat diperoleh dengan pemberian hormon androgen pada fase juvenil. Oleh karena itu, pada percobaan ini diteliti pe- ngaruh perendaman juvenil ikan mas dalam larutan hormon 17a-metiltestosteron terhadap nisbah kelaminnya. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Pengembang- biakan Ikan, Kolam Percobaan, Dramaga-Bogor. Penelitian dilakukan selama 135 hari, mulai 1 Desember 1995 sampai 15 April 1996. Ikan uji yang digunakan adalah juvenil ikan mas hasil perkawinan betina (XX) strain mirror hasil ginogenesis dengan jantan fungsional hasil perubahan kelamin (XX). Jumlah ikan yang digunakan masing-masing perlakuan adalah seratus ekor. Percobaan terdiri atas 1 kontrol dan 6 perlakuan dengan 2 ulangan. Perlakuan meliputi perendaman juvenil berumur 4, 8, dan 12 hari dalam larutan hormon 17a-metiltestosteron dosis 15 mg/1 dengan lama perendaman 12 dan 24 jam. Setelah masa perla- kuan selesai, ikan uji dipelihara sampai berumur empat bulan, kemudian dianalisis. Untuk analisis ini, ikan dibedah dan diambil bagian gonadnya. Gonad ini kemudian dihaluskan dan diberi pewarna asetokarmin. Pengamatan preparat gonad dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Parameter utama pada percobaan ini adalah proporsi jantan, betina, dan interseks. Sedangkan parameter penunjangnya adalah kelangsungan hidup (SR) dan suhu media perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada kontrol tidak ditemukan satu jantan pun, sedangkan untuk semua perlakuan diperoleh jantan. Proporsi tertinggi diperoleh pada per- lakuan juvenil berumur delapan hari dengan lama perendaman 24 jam, yaitu sebesar 87.10%, sedangkan pada perlakuan yang lain proporsi relatif sama. Pada semua perlakuan (kecuali delapan hari dengan perendaman 24 jam) masih ditemukan ikan uji betina, dan ikan uji interseks (gonad mempunyai sel telur dan sel sperma) ditemukan pada semua perlakuan. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perendaman juvenil berumur 8 hari dalam larutan hor- mon 17a-metiltestosteron dengan dosis 15 mg/l selama 24 jam memperlihatkan hasil yang paling baik… |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141339 |
| Appears in Collections: | UT - Aquatic Product Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| C97LSU.pdf Restricted Access | 6.74 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.