Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140583
Title: Studi perencanaan industri tepung instant sari buah nenas di Kabupaten Subang, JawaBarat
Authors: Udin, Faqih
Adityawan, Didit F.
Issue Date: 1993
Publisher: IPB University
Abstract: Nenas, dengan nama latin Ananas comosus, merupakan salah satu hasil pertani- an komoditas hortikultura yang telah dikenal luas dan banyak ditanam di daerah-daerah di Indonesia. Pengolahan lebih lanjut terhadap komoditi nenas segar, berupa tepung instant sari buah nenas, perlu dilakukan guna penganekaragaman produk olahan dari nenas segar, meningkatkan nilai tambah, serta untuk meningkatkan daya saingnya di pasaran. Penelitian ini mengkaji proses pembuatan tepung instant sari buah nenas dan melakukan perancangan pendirian industri tepung instant sari buah nenas di Kabupaten Subang. Penggunaan bahan baku berupa buah nenas segar dengan menghasilkan produk yang menyerupai nenas segar akan sangat mendukung pemasaran produk dalam per- saingan dengan produk-produk sejenis lainnya, terutama mengingat tingginya tingkat konsumsi nenas segar per kapita (BPS, 1989). Pendirian lokasi yang berdekatan dengan sumber bahan baku di Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang memberikan keuntungan dalam penetapan harga bahan baku yang merupakan harga petani langsung (farm-gate price). Limbah sisa produksi yang dihasilkan berupa kulit buah dan serat nenas dapat diolah kembali menjadi pakan ternak ataupun bahan pangan seperti nata de pina dan cider dengan teknologi yang rela- tif sederhana. Luasan lantai untuk bangunan yang direncanakan sekitar 2,200m² untuk menampung semua aktifitas produksi. Tata letak pabrik menerapkan tipe product layout. Total biaya investasi yang diperlukan adalah sebesar Rp 7.689.019.000.-. dengan DER 60:40. Pinjaman dari kredit bank adalah sebesar Rp 4.613,411.400.- dan sisanya Rp 3,075,607,600.- berasal dari modal sendiri. Pembayaran pinjaman dari pihak bank akan diangsur mulai tahun ketiga dengan jumlah angsuran yang sama setiap tahunnya selama 5 tahun. Tingkat suku bunga yang digunakan sebesar 20 persen. Umur ekonomis pabrik selama 15 tahun. Penghitungan harga pokok dengan full costing menghasilkan nilai Rp 5.111.19 sedangkan dengan direct costing menghasilkan nilai Rp 4,281.66 per kilogram produk yang dihasilkan. Harga jual ditetapkan sebesar Rp 8,500.- per kilogram dengan menggunakan profit mark-up 40 persen. Pada kondisi yang normal didapat nilai NPV sebesar Rp 5,089,947,763. dengan IRR 42.87 persen dan Net B/C 2.65. Kas bersih kumulatif tahun terakhir mencapai lebih Rp 39.22 milyar. Payback period adalah 4 tahun 2 bulan. Nilai ROI dan MIR tertinggi masing-masing 44.69 persen dan 45.45 persen. Analisa titik impas memberikan nilai impas untuk penjualan antara Rp 1,625,970,823.- dan Rp 1,701,106,961.- selama masa produksi. Analisa sensitifitas dengan kenaikan biaya operasional sebesar 20 persen menu- runkan nilai NPV menjadi sebesar Rp 1,316,310,940.- dengan IRR 26.19 persen dan Net B/C 1.43. Aliran kas kumulatif mengalami penurunan menjadi sekitar Rp 25.47 milyar dan payback period dicapai setelah 6 tahun 1 bulan. Analisa sensitifitas dengan penurunan harga jual hingga 10 persen menjadi Rp 7,650.- menunjukkan bahwa proyek masih layak untuk dilaksanakan karena menghasil- kan nilai NPV positif sebesar Rp 2,087,197,864.-. IRR 30.45 persen dengan Net B/C sebesar 1.68. Pada kondisi ini payback period tercapai setelah 5 tahun 6 bulan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140583
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F93RDF.pdf
  Restricted Access
3.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.