Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140348
Title: Pemanfaatan limbah cair tahu dalam budidaya Daphnia sp.
Authors: Wardoyo, Supomo T.H.
Suwignyo, Sugiarti
Handayani, Agustini
Issue Date: 1995
Publisher: IPB University
Abstract: Limbah cair tahu adalah limbah organik yang merupakan limbah buangan industri tahu dan sampai saat ini belum dimanfatkan. Pada proses pembuatan tahu, banyaknya protein yang digumpalkan bergantung dari jenis penggumpalnya. Pada umumnya, kandungan gizi tahu relatif lebih kecil dibanding dengan kedelai yang belum mengalami pengolahan. Hal ini berarti sisa kandungan gizi kedelai terdapat dalam limbahnya. Dengan demikian, diharapkan bahan nutrien yang terkandung dalam limbah cair tahu masih dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan organisme lain. Daphnia sp. merupakan salah satu jenis pakan alami yang mempunyai kandungan gizi tinggi (Yuliati, 1983 dalam Hudaidah, 1987) yaitu kadar protein 42,0%, lemak 7,0%, dan karbohidrat 31,0% dalam berat kering (Bardach, 1972 dalam Hudaidah, 1987). Pertumbuhan Daphnia sp. antara lain dipengaruhi oleh faktor intern yaitu faktor biologi Daphnia sp. itu sendiri dan faktor ekstern yang meliputi ketersediaan makanan dan kondisi ruang hidupnya. Pada kondisi lingkungan yang buruk, Daphnia sp. akan membentuk efipium atau "resting egg" yang akan menetas apabila kondisi lingkungan sudah mampu mendukung kelangsungan hidupnya. Dalam penelitian ini, digunakan limbah cair tahu sebagai media kultur Daphnia sp. Dengan melihat kandungan gizinya, diharapkan limbah cair tahu ini dapat dimanfaat- kan oleh organisme lain sebagai media hidupnya. Dengan demikian, diharapkan mampu menyediakan makanan bagi Daphnia sp. untuk kelangsungan hidupnya. Konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini adalah (A) 505,96 mg/1, (B) 1600 mg/1, (C) 5059,6 mg/1, (D) 16000 mg/1, (B) 50596 mg/l, dan kontrol 0,00 mg/l. Dari hasil peneli- tian, diperoleh hasil bahwa pada konsentrasi (B) 1600 mg/1 Daphnia sp. mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 0.112740, sedangkan konsentrasi (E) 50596 mg/1 mempunyai laju pertumbuhan terendah sebesar 0,044740. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi 1600 mg/1 merupakan konsen- trasi optimum bagi pertumbuhan Daphnia sp. Pada penelitian yang berlangsung selama 45 hari ini, pada perlakuan A, B, C, D, dan K puncak populasi terjadi pada hari ke-20, masing-masing sebesar 419 ind/15 1, 477 ind/15 1, 303 ind/15 1, 213 ind/15 1, dan 217 ind/15 1. Sedangkan pada perlakuan E, populasi mencapai puncak pada hari ke-29 dengan puncak populasi sebesar 183 ind/ 151.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140348
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C95AHA2.pdf
  Restricted Access
12.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.