Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140322
Title: Kerentanan pasca larva Udang Windu (Penaeus monodon Fabr.) asal Pangandaran dan Kalimantan Barat terhadap infeksi Monodon Baculovirus (MBV)
Authors: Dana, Darnas
Alifuddin, M.
Yusri
Issue Date: 1995
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan, bahwa infeksi virus MBV secara horizontal dapat terjadi dan mengetahui kerentanan udang windu stadia paca larva asal Pangandaran dan Kalimantan Barat terhadap infeksi virus MBV. Penelitian dilakukan di Pusat Studi Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Ancol, Jakarta, sebagai tempat pengadaan udang uji dan penularan virus ke udang uji; Unit Pembenihan Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat, Labuan, Pandeglang sebagai tempat pengadaan udang uji; dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, sebagai tempat pembuatan inokulum baku virus MBV dan pemeriksaan udang uji. Penelitian pertama menggunakan udang uji pasca larva umur 10 hari dari induk yang berasal dari Pangandaran, sedangkan penelitian kedua menggunakan pasca larva umur 9 hari dari induk pertama (K1) dan umur 10 hari dari induk kedua (K2) asal Kalimantan Barat. Metode pembuatan inokulum baku virus, penularan virus, pemeliharaan udang uji dan pengambilan sampel mengikuti Sano et al. (1985). Pemeriksaan infeksi dilakukan secara histologis (modifikasi metode Bell dan Lightner, 1988) berdasarkan adanya badan oklusi virus MBV pada hepatopankreas yang mengalami hipertrofi inti sel. Parameter yang diamati yaitu prevalensi, tingkat keganasan serangan dan mortalitas kumulatif (Lightner et al., 1983). Lama perendaman merupakan perlakuan, pada penelitian pertama, udang uji direndam dengan inokulum selama 2, 6 dan 12 jam, sedangkan pada penelitian kedua selama 2 dan 6 jam, dan satu kontrol. Udang uji yang telah direndam kemudian dipelihara. Padat penebaran pada penelitian pertama yaitu 50 ekor (tanpa ulangan), sedangkan pada penelitian kedua sebanyak 25 ekor udang uji Kl dan 50 ekor udang uji K2 (masing-masing 3 ulangan). Pengambilan sampel udang uji penelitian pertama dilakukan pada hari ke-1, 5, 10 dan 15 hari, sedangkan pada penelitian kedua dilakukan pada hari ke-5 dan 10. Berdasarkan hasil penelitian terungkap, bahwa penularan virus dapat terjadi secara horizontal melalui perendaman dalam suspensi virus untuk semua waktu perendaman. Badan oklusi virus MBV mulai terlihat pada hari ke-5 pada perendaman selama 2 jam dan hari ke-1 pada perendaman selama 6 dan 12 jam (tahap I); dan hari ke-5 pada perendaman selama 2, 6 jam dan kontrol (tahap II). Pada pemeliharaaan selama 10 hari terjadi mortalitas kumulatif 19,0%, 11,1% dan 10,8% udang uji Kl, sedangkan pada udang uji K2 sebesar 63,0%, 59,4% dan 47,6% berturut- turut pada kontrol, perendaman selama 2 jam dam selama 6 jam.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140322
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C95YUS.pdf
  Restricted Access
9.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.