Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137841| Title: | Komponen volatil dan karakterisasi komponen kunci aroma buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) |
| Authors: | Wijaya, Hanny Hadiprodjo, Irene Triyanti |
| Issue Date: | 2000 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) adalah tumbuhan perdu yang banyak tumbuh liar di daerah Sumatera Utara. Buah andaliman mempunyai bau ke arah sitrus yang kuat dan segar sehingga biasa dimanfaatkan sebagai rempah oleh orang Sumatera Utara untuk menghilangkan bau amis pada masakan daging atau ikan. Penelitian akan aroma andaliman masih terbatas sekali, sehingga potensinya untuk dijadikan flavor alami belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa komponen volatil andaliman, terutama yang berperan pada kekhasan aroma andaliman dengan menggunakan GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry) dan menentukan komponen kunci aroma (potent odorant) dari ekstrak andaliman. Pada penelitian pendahuluan terlebih dahulu dicari metode ekstraksi yang terbaik guna mendapatkan ekstrak yang mempunyai aroma mendekati andaliman segar. Penilaian dilakukan secara organoleptik. Hasil ekstrak yang terpilih selanjutnya dianalisa dengan menggunakan GC-MS. Untuk mengetahui aroma dari masing-masing komponen dari flavor andaliman dilakukan uji dengan GC/O (Gas Chromatography Olfactometry). Penelitian dilanjutkan dengan metode AEDA (Aroma Extract Dilution Analysis) guna mengetahui komponen yang merupakan komponen kunci aroma dari ekstrak andaliman. Hasil dari uji skoring pada pemilihan metode ekstraksi terbaik menunjukkan bahwa maserasi merupakan metode yang terbaik dengan skor 3,71 dari skala 5, diikuti dengan metode destilasi vakum. Kedua metode tersebut dipilih untuk dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Pada maserasi ada empat pelarut yang diuji, yaitu dietil eter, kloroform, etanol dan aseton. Dietil eter adalah pelarut terbaik dari segi intensitas aroma yang dihasilkan paling kuat. Pada ekstrak maserasi yang telah dideklorofilisasi dapat diidentifikasi sebanyak 24 komponen volatil. Penyusun flavor andaliman mayoritas merupakan golongan monoterpen teroksigenasi (46,54%). Golongan monoterpen hidrokarbon yang terdiri dari 5 komponen merupakan golongan terbanyak kedua, yaitu sebanyak 19,75%. Sisanya adalah golongan aromatik (15,70%), golongan seskuiterpen hidrokarbon (0,64%), golongan hidrokarbon (0,34%) dan 6 komponen yang tidak teridentifikasi (17,03%). Dari 46,54% golongan monoterpen teroksigenasi dapat dibagi menjadi 6 komponen monoterpen alkohol (5,33%), 3 komponen monoterpen aldehida (8,42%) dan 3 komponen monoterpen ester (32,79%). Komponen utama yang mempunyai luas area relatif tinggi (>10%) pada ekstrak andaliman diantaranya adalah geranyl acetate (32,04%) dan limonene (15,80%). Analisa dengan metode AEDA menunjukkan bahwa yang banyak memberikan kontribusi terhadap aroma adalah golongan monoterpen. Citronellal yang memberikan aroma sitrus, kuat, hangat adalah komponen kunci aroma andaliman dengan intensitas aroma paling tinggi (FD factor 128). Limonene yang juga salah satu komponen kunci aroma andaliman (FD factor 32) memberikan aroma kulit jeruk dan manis. Komponen kunci aroma lain pada andaliman meliputi beta myrcene, [Z] beta ocimene, linalool, 2 decenal [E}, beta citronellol, neral, geraniol, geranial, geranyl acetate, seskuiterpene, unknown compound dan alpha caryophyllene. ... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137841 |
| Appears in Collections: | UT - Food Science and Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| F00HIT.pdf Restricted Access | 8.78 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.