Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137702
Title: Dampak penerapan ISO 9000 terhadap peningkatan mutu berkesinambungan pada proses produksi bubur bayi instan di PT. Gizindo Primanusantara
Authors: Palupi, Nurheni Sri
Perdana, Dea
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: PT Gizindo Primanusantara bergerak di bidang produksi makanan bayi dan anak-anak. Untuk meningkatkan daya saingnya ditengah kompetisi yang sangat ketat, perusahaan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dari versi 1994 hingga yang terbaru yaitu versi 2000. Sertifikasi sistem manajemen mutu ini menjamin manajemen yang efektif untuk menjaga mutu dan keamanan produk pongan. Sertifikasi sistem tersebut juga sebagai alat untuk bersaing dalam kompetisi global, menumbuhkan kepercayaan konsumen, serta memberikan cara berproduksi yang baik dan cost effective. Dalam ISO 9001: 2000, yang menjadi penekanan bukan hanya proses yang konsisten, tetapi juga diharapkan adanya peningkatan terus-menerus yang efektif agar selalu memberikan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar global, dikenal dengan Continual Quality Improvement, suatu kata kunci yang menjadi acuan dan prinsip bagi suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan global, memenuhi kebutuhan dunia yang terus-menerus meningkat. Cara yang paling baik untuk pengukuran kualitas adalah dengan cara menghitung berapa biaya karena melakukan pekerjaan dengan salah. Pengukuran ini disebut Price of Nonconformance (PONC). Price of nonconformance adalah biaya dari pemborosan yang meliputi pemborosan waktu, usaha dan bahan baku. Itu semua adalah biaya yang sebenarnya tidak perlu dibayar. Ketika kita menghitung price of nonconformance, maka kita menemukan berapa besar biaya yang telah dikeluarkan sebagai akibat tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan pertama kali dan setiap waktu. Salah satu indikasi price of nonconformance ialah production loss pada proses produksi, yang sesuai divisi pada lini proses dibagi menjadi proses Sortation & Milling, Cooking & Drying dan Packaging Process. Jumlah production loss ialah banyaknya kehilangan bahan dalam satuan berat (kg) per satuan berat bahan awal yang masuk pada proses produksi. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137702
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F03dpe.pdf
  Restricted Access
1.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.