Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136976
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSari, Rismita-
dc.contributor.advisorAchmadi, Suminar S-
dc.contributor.authorWijono, Sandi-
dc.date.accessioned2024-01-31T08:05:15Z-
dc.date.available2024-01-31T08:05:15Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136976-
dc.description.abstractBuah asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff. ex T. Anders.) merupakan buah tradisional yang banyak tumbuh di Pulau Sumatera. Asam gelugur memiliki buah yang berbentuk bulat besar, berwarna kuning-jingga cerah dan beralur teratur. Buah ini memiliki rasa asam yang khas. Asam gelugur mengandung beberapa jenis asam bebas berupa asam hidroksisitrat (20-30% bobot kering buah), asam malat, asam suksinat dan asam tartarat. Komponen aktif yang ada pada buah asam gelugur adalah asam hidroksisitrat (hydroxycitric acid, HCA). HCA diketahui memiliki efek menurunkan bobot badan dan biosintesis lipid. Untuk dapat menurunkan bobot badan diperlukan suatu senyawa yang mampu mencegah proses lipogenesis, atau paling sedikit dapat menghambatnya. Proses lipogenesis dapat dihambat, misalnya dengan mengikat enzim citrate-lyase dengan HCA sehingga produksi lemak dan kolesterol dalam tubuh dapat dihambat. Penelitian ini bertujuan mendapatkan formula minuman sari buah asam gelugur yang paling disukai oleh konsumen serta mempelajari stabilitasnya selama penyimpanan. Tingkat kesukaan konsumen akan minuman sari buah asam gelugur akan diuji dengan melakukan uji hedonik dan uji peringkat. Karakter sari buah asam gelugur yang diuji adalah warna, aroma, rasa, dan keseluruhannya. Dalam pengamatan stabilitas sari buah, dilakukan penyimpanan dalam dua suhu yang berbeda yaitu suhu ruang dan suhu dingin selama dua puluh enam hari. Parameter yang diamati adalah pH, total padatan terlarut (TPT), ada atau tidaknya endapan, kecerahan dan karakter sensori warna, aroma, rasa dan keseluruhannya. Dalam penelitian ini dibuat dua jenis sari buah yaitu, sari buah alami dan sari buah karbonasi. Sari buah alami yang diuji meliputi tiga formula yaitu sari buah dengan kadar gula 10%, 15%, dan 20%. Melalui uji organoleptik diketahui bahwa konsumen menyukai sari buah alami dengan kadar gula 20%. Sari buah karbonasi yang diujikan meliputi tiga formula yaitu sari buah dengan kadar gula 28%, 32%, dan 36%. Melalui uji organoleptik diketahui bahwa konsumen menyukai sari buah karbonasi dengan kadar gula 36%. Uji organoleptik lanjutan dilakukan diantara dua formula yang disukai konsumen untuk mendapatkan satu formula terbaik yaitu sari buah alami dengan kadar gula 20%. Sari buah ini disimpan pada suhu 37 °C selama lima hari untuk kemudian disimpan pada suhu ruang (28 °C) dan suhu dingin (4 °C) selama tiga minggu. Selama penyimpanan, interaksi suhu dan lamanya waktu penyimpanan memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan nilai pH. Nilai TPT sari buah yang disimpan baik pada suhu ruang maupun dingin cenderung untuk turun selama penyimpanan. Lamanya waktu simpan menyebabkan meningkatnya kecerahan sari buah yang disimpan pada suhu ruang maupun suhu dingin secara nyata. Selama penyimpanan endapan baru muncul pada hari ke 19. Uji hedonik terhadap karakter warna, aroma, rasa, dan karakter keseluruhan diakhir penyimpanan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara sari buah yang disimpan pada suhu ruang dan yang disimpan pada suhu dingin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBuah asam gelugurid
dc.subject.ddcGarcinia atrovirdisid
dc.subject.ddcPenyimpananid
dc.titleFormulasi dan stabilitas sari buah asam gelugur garcinia atrovirdis griff.ex t. anders selama penyimpananid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F04swi1.pdf
  Restricted Access
15.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.