Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135906
Title: Evaluasi penggunaan kadar vitamin dan mineral premix serta perbaikan kualitasnya dalam komposisi pakan nila
Authors: Mokoginta, Ing
Jusadi, Dedi
Marta, Frida
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Vitamin dan mineral merupakan komponen mikronutrien yang sangat penting dalam komposisi pakan. Penggunaan produk premix sebagai sumber vitamin dan mineral dalam formulasi pakan berbentuk pelet dinilai cukup praktis. Hal ini sudah banyak diterapkan pada hewan ternak, seperti burung dan unggas. Namun saat ini, produk premix yang khusus untuk ikan masih terbatas. Sehingga pada penelitian ini produk premix untuk burung atau unggas tersebut diujikan terhadap nila Oreochromis sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan kadar produk premix tersebut bagi nila, sehingga diharapkan dapat diperoleh kadar premix optimum yang sesuai dengan kebutuhan vitamin dan mineral tubuh nila. Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Juni 2005 di kolam percobaan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Wadah yang digunakan adalah hapa yang terbuat dari bahan polyethylen berukuran 1x1x1 m sebanyak 12 buah, yang ditempatkan dalam sebuah kolam berukuran 20x10 m. Jumlah ikan tiap hapa sebanyak 50 ekor, dengan bobot rata-rata 1,7-2,1 gram/ekor. Pakan yang digunakan berbentuk pelet dengan kadar protein sebesar 30% bobot kering dan rasio C/P 8 kkal. Frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga kali sehari secara at satiation. Perlakuan menggunakan produk premix yang biasa digunakan dalam pakan burung atau unggas, dengan konsentrasi 1,5% dan 2%. Dua diantara keempat perlakuan yaitu B dan D sebagai perlakuan premix plus, diberi tambahan vit C, asam pantotenat, inositol dan dikalsium pospat untuk melengkapi kekurangan pada produk premix. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 42 hari. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang sama pada tiap perlakuan. Namun, dari hasil pengukuran parameter kandungan protein, kandungan lemak, retensi protein, retensi lemak, dan kandungan kalsium serta pospor dalam tulang, perlakuan premix plus memberikan hasil yang lebih baik. Nilai RP tertinggi diperoleh dari perlakuan D sebesar 55,94%, dan nilai terendah pada perlakuan A sebesar 40,88%. Sedangkan nilai RL pada penelitian ini menunjukkan pola yang berbeda, nilai RL tertinggi didapatkan pada perlakuan D sebesar 90,48%, diikuti perlakuan A sebesar 73,31%, kemudian oleh B dengan nilai RL yang tidak berbeda jauh terhadap A, yaitu sebesar 64,71%. Selanjutnya nilai RL terendah pada perlakuan C sebesar 48,28%. Hal ini dapat terjadi karena adanya interaksi yang saling mempengaruhi antara komponen nutrien dalam pakan. Berdasarkan parameter kandungan protein, kandungan lemak, retensi protein, retensi lemak, dan kandungan kalsium serta pospor dalam tulang, dapat disimpulkan, bahwa kadar premix optimum untuk nila pada penelitian ini adalah sebesar 2% dan harus dilengkapi dengan beberapa vitamin (vitamin C, asam pantotenat dan inositol) serta mineral (kalsium dan pospor). Konsentrasi premix plus sebesar 2% direkomendasikan dalam pembuatan pakan pelet untuk nila.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135906
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C05fma.pdf
  Restricted Access
9.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.