Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135752
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDewanti-Hariyadi, Ratih-
dc.contributor.advisorNuraida, Lilis-
dc.contributor.authorMeutia, Yuliasari Ramadhani-
dc.date.accessioned2024-01-23T07:03:07Z-
dc.date.available2024-01-23T07:03:07Z-
dc.date.issued2003-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135752-
dc.description.abstractLactobacillus sp. Merupakan genus terbesar kelompok bakteri asam laktat (BAL) dan beberapa galur dilaporkan dapat menghambat bakteri patogen sehingga bakteri ini mempunyai potensi sebagai probiotik. Probiotik atau produk probiotik adalah makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung mikroba hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi yang mengkonsumsinya dengan cara meningkatkan keseimbangan mukosa usus. Beberapa penelitian menunjukkan pentingnya kemampuan penempelan pada mukosa usus untuk bakteri probiotik karena kemampuan menempel pada mukosa usus dapat meningkatkan sistem imun, berkompetisi dengan patogen, serta mencegah penempelan dan pembentukan koloni oleh patogen (Ouwehand et al., 1999). Evanikastri dan Dewanti-Hariyadi (2001, belum dipublikasikan) telah mengisolasi 17 isolat klinis BAL yang berasal dari feses bayi yang berumur 30 hari. Sebagian besar dari hasil isolasi tersebut berasal dari genus Lactobacillus sp yang mampu menghambat Staphylococcus aureus dan Salmonella typhimurium.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi isolat-isolat klinis Lactobacillus tersebut sebagai probiotik. Isolat yang digunakan adalah Lactobacillus K, Lactobacillus N, Lactobacillus G3, dan Lactobacillus G4. Evaluasi probiotik in vitro yang dilakukan meliputi uji ketahanan isolat Lactobacillus terhadap pH rendah, garam empedu (bile), dan pengujian penempelan pada permukaan Stainless Steel (SS). Dua isolat yang memiliki sifat-sifat probiotik unggul dipilih untuk dievaluasi kemampuan sebagai probiotik secara in vivo dengan tikus percobaan dengan pengujian mikroflora pada feses setelah diberi ransum yang mengandung kultur kering beku Lactobacillus. Selain itu dilakukan juga uji keamanan isolat dengan melihat ada / tidaknya invasi pada organ. Hasil uji ketahanan isolat terhadap pH rendah menunjukkan bahwa terjadi penurunan log antara 0.04 sampai 0.27 log CFU/g, dimana isolat yang paling tahan terhadap pH rendah adalah Lactobacillus G3 dan yang paling tidak tahan adalah Lactobacillus N. Pada uji ketahanan terhadap bile penurunan log berkisar dari 2.96 hingga di atas 3.19 log CFU/g, dimana isolat yang paling tahan terhadap garam empedu adalah Lactobacillus G3 dan yang paling tidak tahan adalah Lactobacillus N. Hasil uji penempelan menunjukkan bahwa isolat yang mempunyai kemampuan menempel paling baik adalah Lactobacillus G3 dengan rata-rata penempelan 4.21 log CFU/cm², n², diikuti dengan Lactobacillus N, K, dan G4 berturut- turut 4.19, 3.84, 3.76 log CFU/cm²id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi potensi probiotik isolat klinis Lactobacillus sp secara in vitro dan in vivoid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F03yrm.pdf
  Restricted Access
18.56 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.