Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135660
Title: Pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nilem (Osteochilus hassetlti C.V) yang dipelihara dalam keramba jaring apung di waduk Cirata dengan pakan perifiton
Authors: Harris, Enang
Effendi, Irzal
Wicaksono, Prabowo
Issue Date: 2005
Publisher: IPB University
Abstract: Saat ini waduk Cirata mengalami masalah serius seperti blooming algae, sedimentasi yang tinggi, biodiversitas ikan dan penurunan kualitas air. Penyebabnya antara lain dari limbah domestik atau rumah tangga, limbah pertanian dan limbah pabrik serta sisa pakan dan hasil metabolit ikan (CO2, NH3 dan H₂S) dari aktivitas KJA Algae (plankton) di waduk Cirata dapat dimanfaatkan dengan cara memelihara hewan-hewan pemakan plankton (plankton feeder) atau perifiton, salah satunya adalah ikan nilem Osteochilus hasselti C.V. Ikan ini tergolong herbivora yang aktif memakan plankton, perifiton dan berbagai jenis tumbuhan air. Beberapa petani ikan di Cirata telah menanam ikan nilem di keramba, namun hanya terbatas sebagai sambilan yang dipelihara pada jaring kolor bersama dengan ikan Nila. Saat ini percobaan ikan nilem yang meneliti pertumbuhan dan sintasan belum pernah dilakukan sebelumnya, oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan percobaan terhadap ikan nilem dengan merujuk padat tebar ikan mas di KJA waduk Cirata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat tebar yang berbeda (35, 70 dan 105 ekor/m³) terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup dan FCR ikan nilem dalam KJA dengan pakan perifiton. Percobaan dilakukan pada bulan Desember 2004 hingga Februari 2005 di KJA Bonafeed, waduk Cirata, Cianjur. Benih ikan nilem (panjang 7,1 7,4 cm, bobot 4,6 5,3 g) dipelihara dalam 9 jaring berukuran 1x1x2 m. Selama pemeliharaan benih diberi perifiton yang terdapat pada jaring bekas berukuran 1x0,5 m. Perifiton tersebut didapatkan dengan cara merendam jaring bekas tersebut ke dalam air selama 7- 12 hari. Berat perifiton yang didapat setiap jaring bekas adalah 5 g (bobot kering). Pakan diberikan pada setiap kepadatan ikan masing-masing sebanyak 1,2 dan 3 lembar setiap pagi, siang dan sore. Peubah yang diamati adalah pertambahan bobot dan panjang, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, konversi pakan dan kualitas air. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, Uji Tuckey digunakan untuk menganalisis data peubah yang diamati. Benih ikan nilem mengalami pertambahan bobot dan panjang selama 48 hari pemeliharaan. Pada kepadatan 35, 70 dan 105 ekor/m³ masing-masing bobot rata-rata ikan bertambah dari 4,91 g menjadi 10,95 g; 4,79 g menjadi 9,05 g dan 4,83 g menjadi 7,35 g, pertambahan bobot tidak berbeda nyata (P>0,05). Sejalan dengan pertambahan bobot, rata-rata panjang ikan nilem selama pemeliharaan pada kepadatan 35, 70 dan 105 ekor/m³ masing-masing bertambah dari 7,32 cm menjadi 9,39 cm; 7,35 cm menjadi 8,45 cm dan 7,36 cm menjadi 8,00 cm juga tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05). Laju pertumbuhan harian ikan nilem pada kepadatan 35, 70 dan 105 ekor/m³ berturut- turut sebesar 1,66% 1,34% dan 0,88% (P>0,05). Sementara kelangsungan hidup ikan nilem pada kepadatan 35, 70 dan 105 ekor/m³ masing-masing adalah sebesar 99,52% 96,07% dan 95,56% (P>0,05). Pada kepadatan 35, 70 dan 105 ekor/m³, konversi pakan ikan nilem menunjukkan nilai berturut-turut sebesar 1,76; 2,35 dan 4,25 yang berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05). IPB Univ Pada penelitian ini konversi pakan tertinggi dihasilkan dari kepadatan 35 ekor/m³ yaitu 1,76. Namun, mengacu pada pemanfaatan plankton dan perifiton....dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135660
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C05pwi.pdf
  Restricted Access
8.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.