Pemanfaatan larutan nutrien pada pentokolan udang galah macrobracichum rosenbergii de man di kolam

Abstract

Udang galah Macrobrachium rosenbergii de Man merupakan salah satu komoditas perikanan yang diunggulkan. Kendala yang dihadapi pada budidaya ini adalah rendahnya nilai SR (Survival Rate) pada masa pendederan (pentokolan). Hal ini dikarenakan ukuran udang masih kecil, kurangnya kemampuan udang dalam mencari pakan serta adanya sifat kanibalisme. Salah satu pemecahan masalah ini adalah dengan larutan nutrien. Tujuan percobaan ini adalah melihat pengaruh larutan nutrien pada pentokolan udang galah Macrobrachium rosenbergii de Man di kolam. Percobaan dilaksanakan pada awal bulan Maret 2005 sampai dengan akhir Juni 2005 yang bertempat di kolam Tanah Baru, Bogor. Data yang digunakan merupakan data dari hasil pengukuran beberapa parameter kualitas air selama penelitian berlangsung. Selain itu, parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, analisa plankton yang terdiri dari kelimpahan, keragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Percobaan terdiri dari empat perlakuan. Kolam A dengan pemberian pelet sebagai kolam kontrol. Kolam B dengan pemberian larutan nutrien I dengan tepung karbohidrat. Kolam C dengan pemberian larutan nutrien I dan II tanpa tepung karbohidrat dan Kolam D dengan pemberian larutan nutrien I dan II dengan tepung karbohidrat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada pendederan udang galah Macrobrachium rosenbergii de Man di kolam dengan pemberian larutan nutrien mampu meningkatkan angka Survival Rate (SR) yaitu 91,62%, 90,14% dan 100%. Meskipun pada angka pertumbuhan tergolong rendah namun pada hasil panen mampu memberikan hasil yang lebih tinggi pada kolam perlakuan dibandingkan kolam kontrol. Selain itu, secara nutrisi pemberian larutan nutrien mampu memberikan nilai FCR yang efektif dan efisien dalam pendederan udang galah. FCR yang diperoleh adalah 0,97 untuk pemberian larutan nutrien I dengan tepung karbohidrat, nilai 0,91 untuk pemberian larutan nutrien I dan II tanpa tepung karbohidrat, dan 1,68 untuk pemberian larutan nutrien I dan II dengan tepung karbohidrat. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang galah tidak lepas dari kondisi kualitas air. Selama percobaan, kualitas air keempat kolam relatif stabil pada kisaran yang masih dapat ditolerir oleh udang galah. Pengambilan contoh kualitas air dilakukan pada pagi hari, karena pada saat ini terjadi penurunan parameter kualitas air terutama DO yang sangat sensitif bagi udang. Pada minggu ke-9, keempat kolam mengalami kondisi DO yang rendah yaitu antara 1,51-1,76 mg/l dan hal ini sangat berbahaya bagi kehidupan udang. Sedangkan untuk nilai NH3 tidak melebihi batas toleransi yaitu dibawah nilai 0,03 mg/l pada keempat kolam selama pemeliharaan. Alkalinitas dan kesadahan masih berada dalam kisaran toleransi bagi udang galah. Adapun kondisi plankton untuk parameter kelimpahan phytoplankton pada keempat kolam berkisar antara 1,489 ind/l Sedangkan kelimpahan zooplankton berkisar antara 298 ind/l 75,617 ind/l. 54,182 ind/l...dst