Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132491
Title: | Analisis Rantai Pasok dan Nilai Tambah Bawang Merah di Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan |
Authors: | Hidayat, Nia Kurniawati Hardjanto, Arini Nabila, Tarisa |
Issue Date: | 2023 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Kelurahan Cipari merupakan daerah penghasil bawang merah di Kabupaten
Kuningan. Bawang merah memiliki sifat yang mudah rusak dan merupakan komoditas
musiman sehingga produksi dan harganya kerap berfluktuasi. Upaya yang dilakukan
untuk menyerap kelebihan produksi bawang merah adalah dengan usaha pengawetan
yang dapat dilakukan dengan mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) rantai pasok bawang merah, (2)
kinerja rantai pasok bawang merah, (3) nilai tambah bawang merah. Penelitian ini
menggunakan mekanisme aliran pemasaran yaitu aliran produk, aliran finansial, dan
aliran informasi untuk menganalisis rantai pasok, analisis margin pemasaran, farmer’s
share, dan B/C ratio untuk menganalisis kinerja rantai pasok, dan metode Hayami
untuk menganalisis nilai tambah. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga saluran
pemasaran bawang merah. Saluran satu dan dua merupakan saluran yang berakhir pada
konsumen rumah tangga dan saluran tiga merupakan saluran yang berakhir pada pabrik
bawang goreng. Saluran pemasaran tiga relatif lebih efisien dengan margin terendah
dan farmer’s share tertinggi yaitu sebesar Rp0,00 dan 100%. Nilai tambah yang
didapat oleh pabrik bawang goreng sebesar Rp16.310,29/kg. Cipari Village is a shallot producing area in Kuningan Regency. Shallots are perishable and a seasonal commodity so production and prices often fluctuate. Efforts made to absorb excess shallot production are preservation efforts which can be done by processing shallots into fried onions. Therefore, this research aims to analyze (1) the shallot supply chain, (2) the performance of the shallot supply chain, (3) the added value of shallots. This research uses a marketing flow mechanism, namely product flow, financial flow, and information flow to analyze the supply chain, marketing margin analysis, farmer's share, and B/C ratio to analyze supply chain performance, and the Hayami method to analyze added value. Based on research results, there are three marketing channels for shallots. Channels one and two are channels that end at household consumers and channel three is a channel that ends at fried onion factories. Marketing channel three is relatively more efficient with the lowest margin and the highest farmer's share, namely Rp0,00 and 100%. The added value obtained by the fried onion factory is Rp16.310,29/kg. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132491 |
Appears in Collections: | UT - Resources and Environmental Economic |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover.pdf Restricted Access | Cover | 486.21 kB | Adobe PDF | View/Open |
H44190055_Tarisa Nabila.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.55 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 832.71 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.