Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131752
Title: Optimalisasi Penggunaan Faktor Produksi Peternakan Ayam Ras Pedaging Pada Farm Parakan Salak ,Sukabumi (PT.Ciomas Adisatwa)
Authors: Pambudy, Rachmat
Adha, Faizal Basyari
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Peternakan merupakan salah satu sektor di Indonesia sebagai sumber penghasil protein hewani bagi masyarakat Indonesia selain dari sektor perikanan. Dimana hasil dari sektor peternakan ini adalah daging, susu dan telur yang diperoleh dari peternakan sapi, domba, kambing, ayam, itik dan lain sebagainya. Salah satu hasil dari sektor peternakan yang paling banyak dikonsumsi menurut Direktorat Jenderal Peternakan adalah dari petenakan ayam, tingkat konsumsinya mencapai 84,07 persen dari total konsumsi daging ternak lainnya. Hal ini menunjukan bahwa tingkat ketergantungan masyarakat Indonesia sangat tinggi terhadap daging ayam. Sehingga peluang dari usaha ayam ras pedaging ini masih terbuka, selain itu juga terdapat kebijakan atau peraturan yang mendukung sektor peternakan serta semakin meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan gizi, menyebabkan sektor peternakan usaha ayam ras pedaging semakin meningkat. Salah satu perusahaan yang melakukan usaha peternakan ayam ras pedaging adalah farm Parakan Salak (PT.Ciomas Adisatwa). Farm Parakan Salak mempunyai kapasitas produksi 194.000 ekor dari 28 kandang yang ada di farm. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah pada kendala DOC, dimana DOC yang didatangkan tidak sesuai dengan kapasitas dari kandang. Kenyataannya kandang dapat memuat 7000 ekor akan tetapi farm hanya mendatangkan DOC dibawah kapasitas kandang yaitu lebih kecil dari 7000 ekor. Hal tersebut menunjukan adanya kelebihan dalam penggunaan sumberdaya yang lainnya. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu mengoptimalkan alokasi penggunaan sumberdaya yang akan berdampak pada kondisi optimal dari farm Parakan Salak.. Berdasarkan permasalahan diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Bagaimana alokasi penggunaan sumberdaya produksi atau faktor – faktor produksi yang dapat memberikan keuntungan maksimal dari PT. Ciomas Adisatwa pada Farm Parakan Salak, 2) Berapakah jumlah produksi yang dapat dihasilkan oleh PT Ciomas Adisatwa pada Farm Parakan Salak untuk mencapai keuntungan yang maksimal, 3) Kendala apa yang harus diperhatikan untuk mencapai produksi maksimal dari PT.Ciomas Adisatwa pada Farm Parakan Salak. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode optimalisasi dengan program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer). Program ini digunakan untuk mengolah data secara kuantitatif. Sebelum dimasukan kedalam LINDO, terlebih dahulu harus menetapkan koefisien, fungsi tujuan dan fungsi kendala. Berdasarkan hasil perhitungan LINDO, Keuntungan yang diperoleh pada kondisi optimal sebesar Rp 2.659.940.000, lebih besar dibanding keuntungan kondisi aktualnya sebesar Rp 2.401.967.857. Hal tersebut menunjukan bahwa produksi dan penggunaan faktor – faktor produksi belum optimal pada kondisi aktualnya, hal itu dilihat dari masih bisa ditingkatkan lagi sebesar Rp 257.972.143 atau 10,74 persen. Produksi yang seharusnya dilakukan adalah periode I kelompok B dan C dengan nilai 21.003,34 dan 129.339, periode II pada kelompok B dan C dengan nilai 17.483,10 dan 141.465,59, periode III pada kelompok B dan C dengan nilai 67.988,36 dan 122.538,6, periode IV kelompok C dengan nilai 130.544,29, periode V pada kelompok B dan C dengan nilai 22.853,90 dan 152.168,59 serta periode VI pada kelompok B dan C dengan nilai 39.083,91 dan 139.646, Sedangkan untuk kendala aktif yang diperoleh dari kondisi optimal adalah pakan pada periode II dan III, dan sekam pada periode I, V,VI. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis post optimal dengan dua skenario, skenario I dengan penurunan harga jual sebesar 4,7 persen diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.992.466.000 lebih kecil dibanding kondisi optimal awal, dimana penerimaan total pada kondisi optimal awal adalah Rp 2.659.940.000. dan skenario II dengan menurunkan ketersediaan pakan sebesar 15,75 persen diperoleh Rp 2.381.600.000 lebih kecil dibanding penerimaan total pada kondisi optimal awal adalah Rp 2.659.940.000. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebaiknya perusahaan memperhatikan ketersediaan sumberdaya yang ada diperusahaan, dengan adanya penggunaan sumberdaya yang berlebih akan mengakibatkan penerimaan yang turun, terutama pakan yang merupakan faktor penyumbang biaya tertinggi dalam usaha ayam ras pedaging ini serta tetap juga memperhatikan faktor produksi lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131752
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H12fba.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.