Optimalisasi Penggunaan Faktor Produksi Peternakan Ayam Ras Pedaging Pada Farm Parakan Salak ,Sukabumi (PT.Ciomas Adisatwa)
Abstract
Peternakan merupakan salah satu sektor di Indonesia sebagai sumber
penghasil protein hewani bagi masyarakat Indonesia selain dari sektor perikanan.
Dimana hasil dari sektor peternakan ini adalah daging, susu dan telur yang
diperoleh dari peternakan sapi, domba, kambing, ayam, itik dan lain sebagainya.
Salah satu hasil dari sektor peternakan yang paling banyak dikonsumsi menurut
Direktorat Jenderal Peternakan adalah dari petenakan ayam, tingkat konsumsinya
mencapai 84,07 persen dari total konsumsi daging ternak lainnya. Hal ini
menunjukan bahwa tingkat ketergantungan masyarakat Indonesia sangat tinggi
terhadap daging ayam. Sehingga peluang dari usaha ayam ras pedaging ini masih
terbuka, selain itu juga terdapat kebijakan atau peraturan yang mendukung sektor
peternakan serta semakin meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat
akan gizi, menyebabkan sektor peternakan usaha ayam ras pedaging semakin
meningkat. Salah satu perusahaan yang melakukan usaha peternakan ayam ras
pedaging adalah farm Parakan Salak (PT.Ciomas Adisatwa).
Farm Parakan Salak mempunyai kapasitas produksi 194.000 ekor dari 28
kandang yang ada di farm. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah
pada kendala DOC, dimana DOC yang didatangkan tidak sesuai dengan kapasitas
dari kandang. Kenyataannya kandang dapat memuat 7000 ekor akan tetapi farm
hanya mendatangkan DOC dibawah kapasitas kandang yaitu lebih kecil dari 7000
ekor. Hal tersebut menunjukan adanya kelebihan dalam penggunaan sumberdaya
yang lainnya. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu mengoptimalkan
alokasi penggunaan sumberdaya yang akan berdampak pada kondisi optimal dari
farm Parakan Salak.. Berdasarkan permasalahan diatas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : 1) Bagaimana alokasi penggunaan sumberdaya
produksi atau faktor – faktor produksi yang dapat memberikan keuntungan
maksimal dari PT. Ciomas Adisatwa pada Farm Parakan Salak, 2) Berapakah
jumlah produksi yang dapat dihasilkan oleh PT Ciomas Adisatwa pada Farm
Parakan Salak untuk mencapai keuntungan yang maksimal, 3) Kendala apa yang
harus diperhatikan untuk mencapai produksi maksimal dari PT.Ciomas Adisatwa
pada Farm Parakan Salak.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode optimalisasi dengan
program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer). Program ini digunakan
untuk mengolah data secara kuantitatif. Sebelum dimasukan kedalam LINDO,
terlebih dahulu harus menetapkan koefisien, fungsi tujuan dan fungsi kendala.
Berdasarkan hasil perhitungan LINDO, Keuntungan yang diperoleh pada
kondisi optimal sebesar Rp 2.659.940.000, lebih besar dibanding keuntungan
kondisi aktualnya sebesar Rp 2.401.967.857. Hal tersebut menunjukan bahwa
produksi dan penggunaan faktor – faktor produksi belum optimal pada kondisi
aktualnya, hal itu dilihat dari masih bisa ditingkatkan lagi sebesar Rp 257.972.143 atau 10,74 persen. Produksi yang seharusnya dilakukan adalah periode I
kelompok B dan C dengan nilai 21.003,34 dan 129.339, periode II pada kelompok
B dan C dengan nilai 17.483,10 dan 141.465,59, periode III pada kelompok B dan
C dengan nilai 67.988,36 dan 122.538,6, periode IV kelompok C dengan nilai
130.544,29, periode V pada kelompok B dan C dengan nilai 22.853,90 dan
152.168,59 serta periode VI pada kelompok B dan C dengan nilai 39.083,91 dan
139.646, Sedangkan untuk kendala aktif yang diperoleh dari kondisi optimal
adalah pakan pada periode II dan III, dan sekam pada periode I, V,VI.
Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis post optimal dengan dua
skenario, skenario I dengan penurunan harga jual sebesar 4,7 persen diperoleh
penerimaan sebesar Rp 1.992.466.000 lebih kecil dibanding kondisi optimal awal,
dimana penerimaan total pada kondisi optimal awal adalah Rp 2.659.940.000. dan
skenario II dengan menurunkan ketersediaan pakan sebesar 15,75 persen
diperoleh Rp 2.381.600.000 lebih kecil dibanding penerimaan total pada kondisi
optimal awal adalah Rp 2.659.940.000.
Dari hasil penelitian yang dilakukan sebaiknya perusahaan memperhatikan
ketersediaan sumberdaya yang ada diperusahaan, dengan adanya penggunaan
sumberdaya yang berlebih akan mengakibatkan penerimaan yang turun, terutama
pakan yang merupakan faktor penyumbang biaya tertinggi dalam usaha ayam ras
pedaging ini serta tetap juga memperhatikan faktor produksi lainnya.
Collections
- UT - Agribusiness [4548]