Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129755| Title: | Studi Altematif Substrat Kertas Dalam Pengujian Viabilitas Benih Berukuran Besar dan Kecil |
| Authors: | Suwarno, Faiza C. Santana, Deni Budhi |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Tujuan dari penelitian adalah untuk menemukan jenis kertas yang dapat digunakan sebagai substrat perkecambahan untuk pengujian viabilitas benih disamping kertas merang yang semakin lama semakin mahal harganya dan semakin sulit untuk ditemukan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih kampus IPB Dramaga dimulai dari bulan April dan berakhir pada bulan September 2004. Penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama dengan menggunakan empat jenis kertas yang terdiri dari kertas stensil, kertas buram, kertas HVS 60 g daur ulang, dan kertas merang sebagai acuan. Sedangkan pelaksanaannya masing-masing penelitian terdiri dari 12 kali percobaan dengan melibatkan 12 jenis benih yang terdiri dari 5 jenis berukuran besar dan 7 jenis benih berukuran kecil. Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk melihat DB awal masing-masing benih sehingga dapat diketahui tentang layak atau tidaknya masing-masing benih digunakan sebagai bahan penelitian. Benih besar yang digunakan adalah: benih oyong varietas Herkules, benih kapri varietas Lokal, benih bengkuang varietas Lokal, benih pare varietas Giok, dan benih labu varietas Cleopatra. Benih kecil yang digunakan adalah: benih kacang hijau varietas Walet, benih kedelai varietas Wilis, benih mentimun varietas Venus, benih horenzo varietas Super Alrite, benih lobak varietas Grand Long, benih sorghum varietas Mandau, dan benih gandum varietas Selayar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKL T) satu faktor yaitu jenis kertas dengan 10 ulangan. Parameter yang diamati meliputi kecambah normal dan abnormal serta koefisien keragaman masingmasing kertas. Pengamatan dilakukan terhadap tolok ukur Daya Berkecambah (DB), Berat Kering Kecambah Normal (BK.KN) dan Potensi Tumbuh Maksirnum (PTM). Berdasarkan basil penelitian diketahui bahwa pada benih besar, pengujian dengan tolok ukur DB dan PTM kertas stensil dan kertas buram mempunyai kemampuan yang 100% sama dengan kertas merang sebagai acuan, sedangkan kertas HVS hanya mempunyai kesamaan sebesar 20% pada tolok ukur DB dan 80% pada tolok ukur PTM. Pada tolok ukur BK.KN, kertas stensil dan kertas buram mempunyai kemampuan yang mendekati kertas merang yaitu keduanya mempunyai kesamaan sebesar 80% dengan kertas merang. Basil penelitian terhadap benih-benih kecil menunjukkan bahwa tidak ada satu pun kertas yang mempunyai kemampuan yang sama 100% dengan kertas merang pada tolok ukur DB dan BK.KN. Persentase kesamaan yang mendekati 100% hanya ditunjukkan oleh kertas stensil pada tolok ukur DB dan PTM yaitu sebesar 85.71 %. Pada benih besar keseragaman kertas yang diukur berdasarkan Koefisien Keragaman (KK) ≤10% menunjukkan bahwa kertas buram lebih seragam dari kertas merang pada tolok ukur DB dan BKKN. Untuk kertas merang terdapat 2 komoditas (40%) yang mempunyai nilai KK ≤10% pada tolok ukur DB dan hanya satu komoditas (20%) pada tolok ukur BK.KN, sedangkan pada kertas buram pada tolok ukur DB dan BK.KN terdapat 3 komoditas (60%) yang mempunyai nilai KK ≤10%. Pada tolok ukur PTM semua jenis kertas mempunyai KK yang lebih seragam dibanding kertas merang, yaitu pada masing-masing kertas terdapat 4 komoditas benih (80%) yang mempunyai nilai KK ≤10% sedangkan pada kertas merang hanya terdapat pada 3 komoditas benih ( 60%) yang mempunyai nilai KK ≤l0%. Pengukuran keseragaman kertas pada benih kecil dengan menggunakan tolok ukur DB memperlihatkan bahwa kertas stensil dan kertas buram lebih seragam dari kertas merang. Pada kertas merang terdapat 5 komoditas (71.52%) yang mempunyai nilai KK ≤10%, sedangkan pada kertas buram dan stensil terdapat 6 komoditas (85.7%) yang mempunyai nilai KK ≤10%. Pada tolok ukur BKKN hanya kertas stensil yang mempunyai tingkat keseragaman yang sama dengan kertas merang, yaitu sebesar 57.l % (4 komoditas). Pada tolok ukur PTM, semua jenis kertas memperlihatkan nilai KK yang sama dengan ke1tas merang. Dari keseluruhan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tingkat kesamaan dengan kertas merang dan tingkat keseragamannya, kertas buram menempati prioritas utama sebagai altematif pengujian viabilitas benih berukuran besar, diikuti oleh kertas stensil. Pada pengujian viabilitas benih berukuran kecil, alternatif pengganti kertas merang yang paling tepat adalah kertas stensil. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129755 |
| Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| A05dbs1.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.57 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.