Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128869
Title: Ujicoba Alat Tangkap Bubu Dengan Ukuran Mesh Size Berbeda di Perairan Pulau Sebesi, Lampung Selatan
Authors: Wahyu, Ronny Irawan
Mawardi, Wazir
Ariefandi, Zulfan
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Alat tangkap yang sering digunakan untuk menangkap ikan karang adalah pancing, jaring karang, muroami, jaring klotok, rawai dasar, sero dan bubu. Dalarn penelitian ini digunakan alat tangkap bubu karena dalarn pengoperasiannya tidak merusak terurnbu karang serta bersifat pasif, sehingga bubu termasuk salah satu alat tangkap yang ramah lingkungan. Pemanfaatan sumberdaya ikan karang dengan bubu di perairan pulau Sebesi masih menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan perairan maupun hasil tangkapan yang diperoleh. Penggunaan ukuran mata jaring (mesh size) yang terlalu kecil serta bahan kawat dan bubu dengan konstruksi yang tidak kokoh oleh nelayan setempat dinilai kurang tepat, sehingga menimbulkan konflik antara nelayan dengan BP-DPL (Badan Pengawas-Daerah Perlindungan Laut) Pulau Sebesi. Tiga perlakuan yang dicobakan dalarn penelitian ini yaitu bubu dengan mesh size sebesar 1 inchi (kontrol); mesh size 3 inchi dan mesh size 5 inchi. Pengoperasian terdiri dari tahap pemasangan (setting), perendaman (soaking), serta pengangkatan alat tangkap dari perairan (hauling). Ketiga bubu tersebut dipasang pada pukul 1000 dan dilakikan pengangkatan pada pukul 0800 WIB (keesokan harinya). Ikan karang yang ditemukan selarna pengamatan dengan metode visual sensus terdiri atas 29 species yang termasuk dalam 12 famili pada tiga stasiun pengamatan. Hasil perhitungan terhadap kelimpahan ikan pada stasiun pengamatan I diperoleh nilai indeks keanekaragaman (H') = 1.9395, indeks keseragaman (E) = 0.7562 dan indeks dominansi (C) = 0.2053. Stasiun II diperoleh nilai indeks keanekaragaman (H') = 1.8398, indeks keseragaman (E) = 0.9455 dan indeks dominansi (C) = 0.1765. Stasiun III diperoleh nilai indeks keanekaagaman (H') = 2.479, indeks keseragaman (E) = 0.9154 dan indeks dorninansi (C) = 0.0993. Hasil tangkapan bubu selarna pemasangan bubu dalam 30 hari pengamatan terdiri atas 11 farnili, 16 jenis, dengan jumlah total basil tangkapan 172 ekor. Ikan beronang (Siganus guttatus) dari famili Siganidae sebanyak 52 ekor (30.2 %) ikan Kurisi janggut (Parupeneus rubescens) dari famili Mullidae 44 ekor (25.6 %), ikan kakap tarnbak (Lutjanus johnii) daii famili Lutjanidae 15 ekor (8.7 %),serta ikan kakap merah (Lutjanus timorensis) dan sambeliha (Lutjanus vitta) dari famili Lutjanidae masing-masing berjumlah 11 ekor (6.4 %). Frekuensi panjang terkicil ikan basil tangkapan untuk bubu berukuran mesh size 1 inchi terjadi pada selang kelas 22,0-26,0 cm. Frekuensi panjang terkecil ikan hasil tangkapan untuk bubu berukuran mesh size 3 inchi te1jadi pada selang kelas 29,0-32,0 dan 35,0-38,0 cm. Frekuensi panjang terkecil ikan hasil tangkapan untuk bubu berukuran mesh size 5 inchi terjadi pada selang kelas 25,0-26,0 cm. Basil Uji Statistik menunjukkan bahwa keempat spesies ikan yang telah dianalisis memberikan hasil bahwa bubu dengan ukuran mesh size 3 inchi mernpakan bubu yang paling baik untuk digunakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128869
Appears in Collections:UT - Fisheries Resource Utilization

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C05zar.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.62 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.