Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127713
Title: Analisis Kinerja Keuangan Pabrik Makanan Ternak Koperasi Peternakan Bandung Selatan
Authors: Wardani, Dewi Ulfah
Ismail, Ahyar
Dwiyana, Annisa
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Keberadaan industri pakan temak sebagai industri hulu sangat penting dalam dunia petemakan karena ketergantungan usaha petemakan terhadap ketersediaan pakan sangat tinggi, baik secara teknis maupun ekonomis. Secara teknis, produktivitas temak sangat tergantung dari pemberian pakan yang tepat dari segi waktu, kualitas dan kuantitas. Secara ekonomis, pakan merupakan faktor produksi utama yang sangat penting karena mempunyai proporsi terbesar terhadap total biaya produksi yaitu sebesar 65-85%. KPBS Pangalengan yang merupakan kelompok peternak penghasil susu terbesar di Jawa Barat, memiliki pabrik makanan ternak sendiri untuk menghasilkan pakan konsentrat sapi perah. Sebagai" salah satu unit usaha milik KPBS Pangalengan, Pabrik Makanan Temak Koperasi Peternakan Bandung Selatan (PMT KPBS) Cirebon mempunyai tujuan utama untuk memenuhi permintaan pakan konsentrat bagi petemak sapi perah yang menjadi anggota KPBS Pangalengan. Sebagai unit usaha yang bersifat otonom, PMT KPBS diharapkan memberi kontribusi menguntungkan bagi KPBS Pangalengan selain harus terus mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya. Pengelolaan keuangan menjadi aspek penting bagi PMT KPBS agar mampu mengelola semua potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien sehingga PMT KPBS sebagai unit usaha KPBS Pangalengan yang berbentuk koperasi dapat bertahan untuk memaksimalkan tujuan perusahaannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengetahui kondisi kinerja keuangannya sehingga dapat diambil kebijakan-kebijakan oleh pihak pengurus maupun manajer. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mempelajari kondisi dan perkembangan keuangan PMT KPBS selama periode tahun 1999 hingga 2003, dan (2) menganalisis kinerja keuangan PMT KPBS untuk periode 1999-2003 dengan analisis presentase perkomponen, analisis trend dan analisis rasio serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Makanan Ternak Koperasi Peternakan Bandung Selatan, Cirebon pada bulan Juni 2004. Penelitian ini didesain sebagai studi kasus yang bersifat deskriptis-analitis. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain analisis deskriptif, analisis persentase perkomponen, analisis trend dan analisis rasio keuangan. Berdasarkan laporan keuangan periode 1999 hingga 2003, dapat dilihat bahwa PMT KPBS mengalami perkembangan baik tahun 2003 karena ada peningkatan pada nilai aktiva dengan penambahan beberapa aktiva tetap. Kondisi keuangan PMT KPBS tidak sehat karena selama periode tersebut hanya tahun 2000 yang memperoleh laba bersih positif. Berdasarkan hasil analisis persentase perkomponen, dapat dilihat bahwa total aktiva lancar merupakan komponen yang memiliki proporsi paling besar dengan rata-rata 76,80% dari aset PMT KPBS. Proporsi piutang yang lebih besar dari persediaan menunjukkan keadaan yang tidak sehat. Persentase nilai total hutang lancar yang lebih tinggi daripada total modal menandakan bahwa selama ini aset PMT KPBS lebih banyak didanai dari hutang lancarnya. SHU PMT KPBS tahun 2001 bemilai negatif atau rugi namun rata-rata SHU bemilai positif yaitu 3,22% yang menunjukkan bahwa PMT KPBS berhasil mendapatkan untung walaupun sangat kecil. Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan komponen dari Iaporan labarugi yang memiliki proporsi terbesar dengan rata-rata 89,85% dari nilai penjualan. Tingginya HPP dan beban usaha menyebabkan persentase rata-rata laba kotor dan laba bersih yang diperoleh sangat kecil. Harga jual produk utama (RC 120) tidak dapat menutupi seluruh biaya produksi Dari hasil analisis trend, dapat diketahui bahwa posisi keuangan PMT KPBS menunjukkan perkembangan baik tahun 2003 karena total aset yang dimiliki PMT KPBS yang menurun selama tahun 1999 hingga 2002 dan baru menaik tahun 2003. Kecuali tahun 2000, laba bersih yang diperoleh selalu bernilai negatif. Untuk tetap bisa bertahan dalam beroperasi PMT KPBS tertolong dari pendapatan lain-lain. Hasil analisis rasio keuangan memperlihatkan bahwa PMT KPBS masih dalam keadaan yang likuid tetapi sudah hams berhati-hati karena nilai rasio cepatnya kurang dari 100%. Perkembangan solvabilitas PMT KPBS dilihat dari total harta cukup untuk menutupi total hutang, namun dilihat dari modal sendiri, total hutang lebih besar. Perusahaan yang kurang solvabel tapi likuid masih dapat bekerja dengan baik dan mempunyai kesempatan untuk memperbaiki solvabilitasnya. Rentabilitas PMT KPBs· menunjukkan keadaan yang tidak baik karena hanya tahun 2000 HPP dan biaya operasi PMT KPBS bisa tertutup oleh penjualan sehingga laba bersih bernilai positif. Rasio terhadap laba bersih menunjukkan angka negatif, demikian pula tingkat pengembalian investasi (ROI). Hasil perhitungan rasio aktivitas, PMT KPBS dinilai semakin efektif dalam memanfaatkan surnber daya atau asetnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127713
Appears in Collections:UT - Technology of Cattle Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D05adw.pdf
  Restricted Access
Fulltext30.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.