Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126783
Title: Analisis Pengendalian Persediaan Karet sebagai Bahan Baku Utama Produk Ban Sepeda
Authors: Kusnadi, Nunung
Suhara, Rio Setyawan
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Di Indonesia, karet merupakan tanaman komoditas perkebunan yang memiliki peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain sebagai komoditas mentah, karet banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri pengolahan. Menurut data statistik perkebunan Indonesia bahwa terdapat sedikitnya sembilan industri yang menggunakan karet sebagai bahan bakunya, industri pengolahan yang paling banyak menggunakan karet sebagai bahan bakunya adalah industri ban, yaitu sekitar lebih dari 65% dari total bahan bakunya berasal dari karet. Produksi ban, khususnya ban sepeda, yang dilakukan oleh Indonesia dinilai telah man1pu memenuhi pennintaan konsumennya baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dalam kondisi ekonomi yang belum pulih seratus persen dari krisis, maka perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ban dituntut kepekaannya terhadap kondisi yang ada sekarang ini. Karena di dalam kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini segala kemungkinan baik atau buruk yang dapat dialami oleh pernsahaan dapat saja terjadi, sehingga pihak perusahaan, mulai dari manajer puncak sampai dengan karyawannya, dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya dalam menjalankan setiap bagian dari usahanya. Sistem kebijakan persediaan bahan baku yang diterapkan oleh PT. X.I Indonesia Tire Division adalah dengan memperbanyak stok semua bal1an baku, terutama karet demi kelancaran produksinya untuk periode kedepan . Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah : (I) Menganalisis sistem persediaan pada PT. X.l Indonesia Tire Division, (2) Menganalisis sistem persediaan pada PT. X.I Indonesia Tire Division lalu menentukan persediaan optimal bahan baku yang dapat dilakukan perusahaan demi meningkatkan efisiensi dalam pemesanan dan penggunaan bahan bakunya. Penelitian ini dilakukan pada PT. X.I Indonesia Tire Division yang bergerak di bidang produksi ban sepeda. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT. X.I Indonesia Tire Division adalah salah satu perusahaan pengolahan yang menggunakan komoditas pertanian, dalam hal ini karet sebagai bahan bakunya dan juga merupakan salah satu produsen ban sepeda terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan pencatatan langsung dilapangan serta melalui wawancara dengan berbagai pihak di perusahaan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan manajemen persediaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, laporan-laporan atau dokumen perusahaan yang menunjang, laporan APBI, laporan BPS, dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Dalam menganalisis sistem persediaan pada PT. X.I Indonesia Tire Division serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas persediaan akan disajikan baik dalam bentuk deskriptif berdasarkan data dari perusahaan. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan dalam menentukan kuantitas optimal dengan biaya minimum dan sesuai dengan kondisi serta kebijakan perusahaan dapat dilakukan analisis dengan beberapa tahap antara lain mengklasifikasi data ke dalam metode MRP, mentabulasi data ke dalam tabel pemecah dengan menggunakan tiga teknik, menghitung biaya persediaan yang te1jadi dan kemudian membandingkan biaya-biaya yang didapat dengan biaya perusahaan. Lalu setelah itu, basil analisa tersebut akan dibandingkan untuk mencari alternatif model yang tepat bagi pernsahaan, sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Pada pola pembelian karet menunjukan bahwa tingkat pembelian karet alam dan sintetis yang dilakukan oleh perusahaan sangat dipengaruhi oleh harga satuan dari masing-masing karet tersebut. Semakin rendah harga karet tersebut maka jumlah karet yang dibeli oleh perusahaan akan semakin tinggi dan sebaliknya. Karet sintetis keberadaannya di gudang selalu dijadikan prioritas utama bagi perusahaan. Hal ini disebabkan waktu tunggu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghadirkan karet sintetis cukup lama. Terjadi perbedaan atau kesalahan dalam memprediksikan permintaan aktual untuk kedua jenis ban yang diproduksi oleh pernsahaan, bias yang terjadi akibat kesalahan yang dibuat oleh perusahaan karena tidak cermat dalam memprediksi permintaan aktual untuk ban luar sepeda lebih besar dibandingkan dengan bias yang terjadi akibat kesalahan dalam memprediksi pe1mintaan aktual ban dalam sepeda, sehingga penalti yang berupa kerugian yang kemungkinan akan diterima oleh perusahaan akibat kesalahan dalam memprediksi permintaan aktual ban luar sepeda lebih besar pula dibandingkan dengan ban dalam sepeda, seperti yang tertera pada masing-masing nilai Mean Square Error-nya. Untuk nilai kesalahan persentasi absolute rata-rata (Mean Absolute Percentage Error) yang terjadi akibat kesalahan peramalan oleh pemsahaan untuk ban luar juga lebih besar dibandingkan dengan ban dalamnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian pem1intaan ban sepeda, fluktuasi harga dan ketidakpastian waktu tunggu merupakan faktor-faktor yang menyebabkan persediaan yang disediakan oleh perusahaan menjadi berlebihan. Untuk kedua jenis karet yang digunakannya, teknik Lot for Lot m emberikan penghematan yang terkecil diband ingkan dengan ketiga teknik yang lain, tapi error atau perbedaan dari fluktuasi persediaan setiap bulannya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan metode perusahaan. Hal ini terjadi karena perbedaan yang dihasilkan oleh teknik Lot for Lot terhadap metode pemsahaan tidak terlalu besar, ini dibuktikan dengan nilai Mean Absolute Deviation yang paling kecil dibandingkan dengan kedua teknik yang lain, sehingga kemungkinan ketidakcocokan teknik ini terhadap kondisi perusahaan saat ini akan lebih kecil pula dibanding dengan kedua teknik yang lain, seperti yang tertera pada nilai Mean Square Error (MSE). Kemudian nilai kesalahan persentasi absolute ratarata (Mean Absolute Percentage Error) yang te1jadi akibat terdapat asumsi yang tidak cocok dengan kondisi perusahaan untuk teknik Lot for Lot merupakan yang paling kecil pula dibandingkan dengan kedua teknik yang lain. Semua ini mengindikasikan walaupun metode MRP teknik Lot for Lot menghasilkan penghematan yang terkecil tetapi dalam kenyataannya teknik Lot for Lot adalah teknik yang lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi perusahaan saat ini dan m asih berada pada batas-batas yang dianggap bijaksana oleh manajemen dengan asumsi yang dapat lebih mengatasi segala ketidakpastian yang disebabkan oleh ketiga faktor-faktor yang selama ini mempengaruhi kuantitas persediaan bahan baku perusahaan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126783
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A05rss.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.