Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126780| Title: | Analisis Kelompok Usaha Bersama dalam Rangka Peningkatan Status Sosial Ekonomi Komunitas Petani: Studi Kasus Desa Bungai Jaya dan Basarang, Jaya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah |
| Authors: | Dharmawan, Arya Hadi Triatmaji, Imbang |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Perbaikan kehidupan sosial ekonomi penduduk pedesaan, khususnya komunitas petani dapat dilakukan melalui pembentukan kelompok usaha bersama. Pendekatan ini sebagai salah satu altematif pemberdayaan untuk membantu komunitas meningkatkan status sosial ekonominya. Pedekatan ini dilakukan karena masih kuatnya kegiatan yang berbasis kegotong-royongan, kekompakan dan kebersamaan yang merupakan energi sosial dalam komunitas petani di pedesaan. Penelitian dilakukan pada dua kelompok kasus, yaitu di Desa Bungai Jaya dan Desa Basarang Jaya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kelompok usaha bersama (KUBe) dalam mencapai tujuan dan mengetahui manfaat secara sosial maupun ekonomi anggota kelompok. Pengumpulan data kurang lebih selama tujuh minggu, dengan unit analisis rumahtangga pada aras rumah tangga dan kelompok pada aras di "atas" rumah tangga. Penelitian bersifat eksplanatoris untuk menjelaskan fenomena tanpa menguji hipotesis. Metode pengumpulan data menggunakan pendekatan non-survai dan survai. Data yang diperoleh diolah dan dipaparkan secara diskriptif. Data kualitatif disajikan untuk menjelaskan fenomena tanpa menguji hipotesis yang didukung dengan tabel frekuensi dan tabulasi silang hasil analisis data kuantitatif. Keberadaan kelompok usaha bersama (KUBe) pada komunitas petani akan sangat berarti apabila dinamika kelompok berjalan dengan baik. Kelompok yang efektif adalah kelompok yang memperlihatkan dinamika meningkat dan berhasil dalam mencapai tujuan individu anggota maupun tujuan kolektif. Lokasi penelitian merupakan merupakan wilayah penempatan transmigran asal Pulau Jawa dan Bali pada tahun 1962. Secara umum, sebagai daerah pengembangan pertanian, penduduk pada kedua desa menggantungkan hidupnya dari usaha pertanian. Pengembangan temak dan tanaman hortikultura (buah dan sayuran) merupakan leading sector usahatani penduduk Desa Bungai Jaya dan Basarang Jaya. Hasil penelitian menunjukkan kedinamisan KUBe berbeda pada kedua komunitas. KUBe Temak di Desa Bungai Jaya yang mengembangkan sapi jenis PO (Peranakan Ongole) memperlihatkan dinamika kelompok yang lebih baik. Hal ini diperlihatkan dengan meningkatnya efektifitas, solidaritas, kerjasama, dan cenderung terpeliharanya kehidupan kelompok. Anggota KUBe Temak mulai merasakan senang, bangga berasosiasi, dan manfaat secara sosial maupun ekonomi serta mulai berjalannya kontrol sosial dalam kelompok. KUBe Tiga Serangkai di Desa Basarang Jaya, walaupun struktur keanggotaannya cenderung homogen dan kekompakan anggota tinggi, namun dinamika kelompok tampak lemah. Sehingga, efektifitas KUBe Tiga Serangkai cenderung rendah atau lemah. Kondisi ini ditunjukkan dengan kurangnya kerjasama, tidak adanya aktivitas dan kepemimpinan yang kurang mendapat kepercayaan dari anggota. Pada KUBe Tiga Serangkai, tidak nampak adanya upaya mempertahankan kehidupan kelompok, sehingga anggota kurang memperoleh manfaat baik secara sosial maupun ekonomi. Faktor yang dominan dalam menunjang kedinamisan kedua kelornpok di lokasi penelitian adalah kepemimpinan dan dukungan modal usahatani. KUBe Temak di Desa Bungai Jaya lebih dinamis karena ada dukungan· program. Adanya dukungan program curahan perhatian ketua maupun pembinaan lebih mendapat perhatian. Kekompakan anggota KUBe Tiga Serangkai modal untuk meningkatkan keefektifan menuju tercapainya tujuan individu anggota maupun tujuan kolektif. KUBe Tiga Serangkai, meskipun pada saat ini dinamika kelompok tampak lemah, namun berpotensi menjadi kelompok yang mandiri dan sustainable karena didukung oleh ikatan tradisional yang kuat. Hal ini dapat diwujudkan apabila ditopang oleh kepemimpinan yang partisipatif. Pengembangan masyarakat mehlui KUBe yang berbasis komunitas masih memerlukan dukungan program. Kelompok usaha bersama yang dapat dijadikan sebagai wadah pengembangan masyarakat untuk meningkatkan status sosial ekonomi komunitas petani adalah KUBe yang berbasis pada komunitas. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126780 |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| A05itr.pdf Restricted Access | Fulltext | 6.38 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.