Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126469
Title: Pengaruh interval dan intensitas pemotongan terhadap produksi pertanaman campuran Setaria gajah dengan tiga jenis kacang-kacangan dan koefisien cerna bahan organiknya pada ternak domba
Authors: Hardjosoewignjo, Soedarmadi
Surkati, Achmad
Natasasmita, Asikin
Kismono, Ignatius
Issue Date: 1985
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interval dan intensitas pemotongan pada pertanaman campuran rumput setaria gajah (Setaria splendida Stapf.) dengan kacang-kacangan centro (Centrosema pubescens Benth.), siratre (Macroptilium atropurpureum (D.C.) Urb.) dan stylo (Stylosanthes guyanensis (Aubl.) Sw.) terhadap pertumbuhan, produksi dan nilai gizi hijauan yang bersangkutan. Seluruh rangkaian penelitian yang terdiri dari percobaan agronomis dan pengujian nutrisi hijauan-kering hasil pemotongan awal dan pemotongan akhir dilakukan di kebun percobaan Bagian Ilmu Tanaman Makanan Ternak, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, IPB. Kedua percobaan tersebut disusun menurut Rancangan Acak Berblok dengan pola Faktorial 2 x 4 dan tiga ulangan sebagai blok. Faktor interval pemotongan terdiri dari dua araf yakni 40 dan 60 hari. Faktor intensitas pemotongan terdiri dari 4 taraf yakni 5, 10, 15 dan 20 cm dari permukaan tanah. Lama penelitian adalah 120 hari sehingga interval 40 hari dan 60 hari berturut-turut mengalami 3 dan 2 kali pemotongan. Pada pengujian nutrisi digunakan 8 ekor domba jantan lokal yang seragam dengan rataan bobot badan 11.40 0.19 kg, kesemuanya berumur kurang dari 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kacang-kacangan siratro dan stylo tidak dapat bertahan hidup sampai dengan akhir penelitian. Hanya centro yang mampu bertahan pada tingkat komposisi 17.97% 28.59%. Laju pertambahan bahan kering setaria gajah dan centro meningkat pada interval 60 hari sedangkan pada interval yang pendek (40 hari) mengalami penurunan. Sampai dengan hari ke-120, intensitas pemotongan 5 cm menampilkan laju pertambahan bahan kering setaria gajah yang tertinggi kemudian berturut-turut semakin rendah pada intensitas 10, 15, dan 20 cm. Tetapi sebaliknya semakin tinggi intensitas pemotongan ternyata laju pertambahan bahan kering centro makin menurun. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126469
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1985iki.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.