Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126164
Title: Pengaruh pemberian seduhan teh hitam, teh hijau (camellia sinensis), teh daun murbei (Morrus kanva) dan campurannya terhadap pengendalian glukosa darah dan urin tikus hiperglikemik
Authors: Kustiyah, Lilik
Nurhikmah, Vita
Suprihatini, Rohayati
Issue Date: 2010
Abstract: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian seduhan teh hitam, teh hijau, teh daun murbei, campuran teh hitam dan teh daun murbei, serta campuran teh hijau dan teh daun murbei terhadap pengendalian glukosa darah dan urin pada tikus hiperglikemik. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar glukosa darah tikus; menganalisis kadar glukosa pada urin tikus; melakukan pemeriksaan makroskopik (volume, berat jenis, dan pH) pada urin tikus; menganalisis pengaruh pemberian seduhan teh terhadap kadar glukosa urin tikus; menganalisis hubungan antara kadar glukosa darah dengan kadar glukosa urin, kadar glukosa darah dengan volume urin, kadar glukosa darah dengan volume air minum, dan volume air minum dengan volume urin pada tikus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2009. Pembuatan teh hitam, teh hijau, dan teh daun murbei dilakukan di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Bandung. Pemeliharaan, pemberian perlakuan pada tikus, serta pemeriksaan kadar glukosa dan makroskopik urin dilakukan di Laboratorium Hewan Percobaan, Puslitbang Gizi dan Makanan, Bogor. Bahan yang digunakan adalah teh hitam dan teh hijau (Camellia sinensis var. assamica klon GMB 7), teh daun murbei (Morrus kanva), alloksan, tikus jantan jenis Sprague dawley, dan ransum standar. Peralatan yang digunakan adalah spuit, sonde, glukometer (Abbott Optium Omega Blood Glucose Monitoring System), kandang metabolik, gelas ukur untuk mengukur volume urin selama 24 jam, dan test strip for urinalysis (NOVAtest®) untuk mengukur kadar glukosa, pH, dan berat jenis urin tikus. Pembuatan semua jenis teh berdasarkan pada prosedur yang ada di PPTK. Teh hitam dibuat dengan menggunakan metode oksidasi enzimatis, sedangkan teh hijau dan teh daun murbei dibuat dengan metode non-oksidasi enzimatis. Sebanyak 21 ekor tikus putih jantan jenis Sprague dawley umur 3 bulan dengan bobot tubuh 200-250 gram digunakan dalam penelitian ini. Semua tikus dipelihara terlebih dahulu kurang lebih 7 hari untuk penyesuaian lingkungan. Tikus dikandangkan dengan suhu ruangan. Ruangan dikontrol dengan siklus 12 jam penerangan dan 12 jam gelap (Kim et al 2006). Semua tikus dibagi menjadi 7 kelompok dan diberi perlakuan sebagai berikut : (1) Kontrol Positif (KP), tikus normal dan tidak diberi perlakuan, (2) Kontrol Negatif (KN), tikus hiperglikemik dan tidak diberi perlakuan, (3) TH, tikus hiperglikemik diberi seduhan teh hitam, (4) TJ, tikus hiperglikemik diberi seduhan teh hijau, (5) TDM, tikus hiperglikemik diberi seduhan teh daun murbei, (6) TH+TDM, tikus hiperglikemik diberi seduhan campuran teh hitam dan teh daun murbei, dan (7) TJ+TDM, tikus hiperglikemik diberi seduhan campuran teh hijau dan teh daun murbei. Selama perlakuan berlangsung, semua kelompok tikus mendapatkan ransum dan air dalam kemasan ad libitum. Dosis teh yang diberikan adalah sebanyak 1 mL/hari/100 g BB. Masing-masing teh disiapkan dengan cara menyeduh 10 gram teh dengan 100 mL air panas selama kurang lebih 15 menit kemudian disaring dan diambil filtratnya. Proporsi campuran yang digunakan adalah 1:1. Dalam satu kali dosis pemberian (1 mL/hari/100 g BB), teh hitam mengandung EGCG sebesar 0,036 mg/100 g BB, theaflavin sebesar 1,119 mg/ 100g BB, dan thearubigin sebesar 12,86 mg/100 g BB, sedangkan teh hijau mengandung EGCG sebesar 4,447 mg/100 g BB.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126164
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
I10vnu.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.