Aktivitas Antioksidan DPPH dari Rumput Laut dengan Kajian Meta-analisis

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas hasil laut unggulan yang bernilai strategis dan dimanfaatkan sebagai sumber pangan fungsional yang memiliki aktivitas biologis seperti antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menangkal radikal bebas yang kekurangan elektron pada orbital terluarnya. Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat diperoleh dari dalam tubuh (endogenous) maupun luar tubuh (eksogenous). Rumput laut merupakan salah satu sumber antioksidan eksogenous. Antioksidan alami semakin diminati karena dinilai memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan antioksidan sintetik. Aktivitas antioksidan dari ekstrak rumput laut dengan metode pengujian DPPH pada beberapa tahun terakhir telah dilaporkan namun didapatkan hasil yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan teknik analisis dan penarikan kesimpulan data dari berbagai literatur yaitu dengan meta-analisis. Penelitian ini bertujuan menentukan kesimpulan dengan meta-analisis mengenai aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak rumput laut berdasarkan jenis rumput laut, habitat, metode ekstraksi dan jenis pelarut. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu perumusan pertanyaan penelitian, penentuan kriteria inklusi dan eksklusi, pencarian dan penyeleksian artikel, ekstraksi data, pengolahan data dan interpretasi hasil meta analisis. Berdasarkan hasil pencarian dan seleksi tersebut diperoleh sebanyak 38 data dari 14 artikel yang terpilih. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan software OpenMEE. Masing-masing data dari artikel yang terkumpul diolah menggunakan metode Hedges’d untuk diperoleh nilai overall effect size dengan nilai selang kepercayaan 95%. Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian heterogenitas, analisis subgroup dan analisis bias publikasi. Hasil overall effect size (SMD) diperoleh sebesar -10,563 yang menunjukkan nilai bahwa aktivitas antioksidan asam askorbat lebih tinggi secara signifikan dibandingkan ekstrak rumput laut. Nilai heterogenitas yang dihasilkan sebesar 89,89% termasuk kategori tinggi sehingga perlu dilakukan analisis subgroup. Analisis subgroup dilakukan untuk melihat variabel/faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil meta-analisis, yaitu jenis rumput laut, habitat, metode ekstraksi dan jenis pelarut yang digunakan dalam analisis antioksidan ekstrak rumput laut. Hasil analisis subgroup menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut terbaik terdapat pada jenis rumput laut merah, habitat di India, metode ekstraksi soxhlet dan jenis pelarut etanol 95%. Hasil analisis bias publikasi pada metode Rosenthal diperoleh nilai Nft lebih besar dibandingkan nilai 5N + 10 yaitu sebesar 4.493, sehingga dapat dinyatakan bahwa model meta-analisis yang digunakan ini kuat karena kemungkinan bias publikasinya kecil.

Seaweed is one of the superior marine product commodities with strategic value and is used as a functional food source which has biological activities such as antioxidants. Antioxidants are compounds that are able to ward off free radicals that lack electrons in their outer orbitals. Based on the source, antioxidants can be obtained from inside the body (endogenous) or outside the body (exogenous). Seaweed is a source of exogenous antioxidants. Natural antioxidants are increasingly in demand because they are considered to have a better level of safety compared to synthetic antioxidants. The antioxidant activity of seaweed extracts using the DPPH testing method has been reported in recent years but the results have been mixed. Therefore, techniques for analyzing and drawing conclusions from various literature are needed, namely meta-analysis. This research aims to determine conclusions by meta-analysis regarding the highest antioxidant activity in seaweed extracts based on seaweed type, habitat, extraction method and solvent type. This research was carried out in several stages, namely formulating research questions, determining inclusion and exclusion criteria, searching and selecting articles, data extraction, data processing and interpretation of meta-analysis results. Based on the search and selection results, 38 data were obtained from the 14 selected articles. Data analysis was carried out quantitatively using OpenMEE software. Each data from the collected articles was processed using the Hedges'd method to obtain an overall effect size value with a confidence interval of 95%. In this study, heterogeneity testing, subgroup analysis and publication bias analysis were also carried out. The overall effect size (SMD) result was -10.563, which shows that the antioxidant activity of ascorbic acid is significantly higher than that of seaweed extract. The resulting heterogeneity value of 89.89% is in the high category so it is necessary to carry out subgroup analysis. Subgroup analysis was carried out to look at other variables/factors that were thought to influence the results of the meta analysis, namely type of seaweed, habitat, extraction method and type of solvent used in the analysis of antioxidant seaweed extracts. The results of subgroup analysis showed that the best antioxidant activity of seaweed extract was found in red seaweed, habitat in India, Soxhlet extraction method and 95% ethanol solvent. The results of the publication bias analysis using the Rosenthal method obtained an Nft value greater than the 5N + 10 value, namely 4,493, so it can be stated that the meta-analysis model used is strong because the possibility of publication bias is small.