Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124916
Title: Analisis Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Gula Semut Aren (Studi Kasus: KUB Mitra Mandala Banten)
Authors: Romli, Muhammad
Suprihatin, Suprihatin
Nosita, Fauzia
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Life Cycle Assessment (LCA) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi dampak lingkungan yang dihasilkan dari suatu industri berdasarkan daur hidup proses berlangsung. Analisa yang dilakukan dimulai dari input berupa bahan baku, energi dan bahan tambahan hingga menghasilkan output berupa produk utama, produk sampingan dan emisi. LCA berperan dalam identifikasi sumber penyebab dampak lingkungan, sehingga mampu meningkatkan performa terhadap lingkungan, memberikan rekomendasi alternatif perbaikan dan memilih indikator terbaik untuk menurunkan dampak yangdihasilkan. Output yang dihasilkan dari LCA berupa nilai dampak yang paling berpengaruh terhadap proses suatu industri. Produksi gula aren memiliki potensi menimbulkan dampak pada lingkungan, karena menghasilkan produk dalam skala yang cukup besar setiap tahunnya. Tingginya produktivitas akan menghasilkan emisi yang tinggi. Penggunaan bahan bakar, produksi, hingga distribusi akan menghasilkan emisi yang dibuang ke lingkungan, sehingga dapat mempengaruhi keadaan lingkungan menjadi buruk. Penelitian dilakukan dengan studi kasus pada sentra produksi aren di Kabupaten Lebak, Banten dengan kapasitas produksi mencapai 2.505,3 ton/tahun. Penelitian dilakukan dengan mengamati seluruh proses produksi dari pengambilan bahan baku hingga distribusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis daur hidup proses produksi pada industri gula semut, dimulai dari penyadapan nira, pengolahan nira menjadi gula cetak, pengolahan gula semut hingga transportasi untuk distribusi produk ke tangan konsumen. Output yang dihasilkan dari industri gula semut berupa emisi akan berinteraksi dengan lingkungan sehingga menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan berakhir pada kerusakan. Daratan, perairan, lautan, atmosfer hingga manusia akan terkena efek dari kerusakan yang dihasilkan. Sehingga penelitian LCA perlu dilakukan dalam upaya penurunan dampak yang dihasilkan dari industri gula semut dan mampu memberikan rekomendasi alternatif perbaikan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, observasi lapangke lokasi industri, wawancara dengan pemilik usaha, petani dan substansi terkait. Tahapan penelitian dimulai dari penentuan tujuan dan ruang lingkup yang akan diteliti (goal and scope), kemudian melakukan identifikasi aliran proses dan material yang digunakan pada tahap inventarisasi (life cycle inventory analysis) hasil disusun dalam neraca massa dan dilanjutkan pada tahap analisis dampak lingkungan (life cycle impact assessment) menggunakan software SimaPro 9.5. Tahapan terakhir berupa interpretasi dari dampak yang dihasilkan berdasarkan analisis (Interpretation). Metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan adalah CML-IA Baseline yang menghasilkan 11 kategori dampak, yaitu Abiotic depletion (ADP), Abiotic depletion (fossil fuels) (ADP FF), Global warmingpotential (GWP 100), Ozone layer depletion (ODP), Human toxicity (HTP), Fresh water aquatic ecotox potential (FAP), Marine Aquatic Ecotoxicity Potential (MAP), Terrestrial ecotoxicity (TEP), Photochemical oxidation potential (POP), Acidification (AP) dan Eutrophication (EP). Hasil menunjukkan bahwa proses produksi gula semut menghasilkan dampak terhadap lingkungan. Nilai yang dihasilkan dari masing-masing dampak berupa ADP 0,00000949 kg Sb eq, ADP FF 482 MJ, GWP100 22,6 kg CO2 eq, ODP 0,00559 kg CFC-11 eq, HTP 5325 kg 1,4-DB eq, FAP 18,6 kg 1,4-DB eq, MAP 31900 kg 1,4-DB eq, TEP 0.334 kg 1,4-DB eq, POP 0,0173 kg C2H2 eq, AP 0,349 kg SO2 eq dan EP 0,0983 kg PO4 eq. Interpretasi dilakukan berdasarkan nilai yang paling berpengaruh terhadap proses (hotspot), yaitu dari proses pra-pengolahan berupa pemasakan dengan kayu bakar sebagai bahan bakar utama. Dampak yang paling berpengaruh adalah HTP (99,66%) dengan nilai kontribusi sebesar 5235 kg 1.4-DB eq. Dilakukan skenario perbaikan dalam upaya penurunan emisi yang dihasilkan dari dampak, berupa substitusi pengurangan kayu bakar jenis sengon sebagai bahan bakar utama proses pra-pengolahan dengan penambahan ijuk jerami dan aren. Pada skenario perbaikan, dampak HTP diasumsikan mengalami penurunan yang signifikan dari 5235 kg 1,4-DB eq menjadi 3640 kg 1,4-DB eq atau sebanyak 31% penurunan dampak. Sementara untuk kategori dampak lainnya yang berpengaruh langsung terhadap lingkungan tidak dilakukan skenario perbaikan karena memiliki kontribusi nilai yang kecil. Adapun hal pendukung tidak diberlakukan skenario perbaikan karena demografis KUB Mitra Mandala yang berada tepat di tengah pegunungan
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124916
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstrak.pdf
  Restricted Access
Abstrak25.09 kBAdobe PDFView/Open
F3501211002_Fauzia Nosita.pdf
  Restricted Access
Full Text2.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.