Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124230
Title: Optimasi Formula Tempe Berbahan Baku Koro Benguk dan Kedelai serta Evaluasi Sensori dan Mutu Proteinnya
Other Titles: Optimization of Tempe made from Velvet Bean-Soybean and Evaluation of Sensory and Protein Quality
Authors: Astawan, Made
Nurtama, Budi
Fitri M, Siti Malika Azizatul
Issue Date: 22-Aug-2023
Publisher: IPB University
Abstract: Koro benguk (Mucuna pruriens L.) memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi, namun hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran. Kurangnya pemanfaatan kacang ini juga disebabkan adanya senyawa sianida dan anti nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) optimasi tempe berbahan baku kacang koro benguk-kedelai agar diperoleh formula optimal yang memiliki karakteristik lebih baik dibandingkan tempe koro benguk; (2) mengidentifikasi atribut sensori dan tingkat kesukaan konsumen terhadap tempe koro benguk, tempe kombinasi optimal dan tempe kedelai; (3) mengevaluasi kualitas protein tempe koro benguk, tempe kombinasi optimal dan tempe kedelai. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa perlakuan perendaman biji mentah selama 48 jam dipilih sebagai perlakuan utama karena mampu menurunkan kandungan asam fitat dan sianida (dari 8,82 mg/g bb menjadi 1,09 mg/g bb) serta memiliki kandungan protein dalam koro benguk utuh tertinggi (30,61 g/100g bb). Proses optimasi formula dilakukan dengan menggunakan metode mixture experiment dan desain optimasi menggunakan d-optimal sehingga diperoleh formula optimum. Hasil optimasi menunjukkan bahwa proporsi formula tempe kombinasi optimal adalah 30,62% koro benguk dan 69,37% kedelai. Formula tempe kombinasi optimal dipilih berdasarkan kriteria “maksimum” pada nilai kadar protein dan “minimum” pada nilai kekerasan. Tempe kombinasi optimal memiliki nilai kadar protein 18,47% dan nilai kekerasan 2,04 Kgf. Tempe kombinasi optimal juga telah memenuhi syarat mutu menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 3144:2015) tentang mutu tempe kedelai berdasarkan parameter tekstur, warna, bau, dan proksimat. Berdasarkan karakteristik sensori, tempe kombinasi optimal memiliki skor agak suka hingga suka pada atribut overall tempe segar (5,64) dan tempe goreng (5,48) lebih tinggi dibandingkan dengan tempe koro benguk. Atribut dominan yang ditemukan pada tempe kombinasi optimal segar yakni sweetness, fermented, mushroom, yellowebony, dan brown-ebony, sedangkan atribut dominan pada tempe kombinasi optimal goreng yakni brown-ebony, gray-ebony, hardness, dan fibrous appearance. Mutu protein in vitro tempe kombinasi optimal memiliki daya cerna protein (92,56%), nilai PDCAAS (0,78) dan total komposisi asam amino (17,32 g/100 bb) lebih baik dibandingkan tempe koro benguk. Kualitas protein tempe kombinasi optimal berdasarkan metode pertumbuhan memiliki nilai feed conversion efficiency (16,97%), protein efficiency ratio (2,82%), dan net protein ratio (2,36%) lebih tinggi dibandingkan dengan tempe koro benguk, sedangkan kualitas protein berdasarkan metode keseimbangan nitrogen tempe kombinasi optimal memiliki nilai true digestibility (TD), biological value (BV), and net protein utilization (NPU) lebih dari 90%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124230
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F2501201021-Siti Malika Azizatul FM-Cover.pdf
  Restricted Access
Cover (Pembatasan)1.72 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.