Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122886
Title: Analisis Kajian Penerapan Produksi Bersih Pada Industri Pupuk Urea (PT X) Di Sumatera
Other Titles: Study and Analysis on The Application of Cleaner Production in The Urea Fertilizer Industry (PT X) in Sumatera
Authors: Indrasti, Nastiti Siswi
Ismayana, Andes
Aulia, Nurul Izzah
Issue Date: Apr-2023
Publisher: IPB University
Abstract: Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang preventif, terpadu, dan berkesinambungan yang diterapkan pada setiap kegiatan yangberkaitan dengan proses produksi, produk, dan jasa dari hulu ke hilir untukmeningkatkannefisiensi penggunaannsumber dayanalam, mengurangi pencemaranlingkungan,idan mengurangi timbulan limbahipada sumbernya, untuk mengurangi kerusakan lingkungan serta risiko terhadapnkesehatan dannkeselamatan manusia. Produksi bersih dapat diterapkan pada semua jenis industri termasuk industri pupuk urea. Industri pupuk urea tentunya menghasilkan limbah danmemungkinkan untuk terjadinya masalah atau kendala pada proses pengolahannya. Produksinbersihndiharapkanndapatnmemberikanimanfaatnperbaikan baginindustri terkhusus industri pengolahan pupuk urea. Penelitiannini dilakukanndengan studinkasus dinpabrik urea di Sumateradengan kapasitas produksi sebesar 114.584 kg/jam. Penelitian ini dilakukanpadasalah satu bagian proses produksi yaitu pabrik urea IIB pada setiapunit pengolahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun strategi produksi urea lebih efisien dengan penghematan energi, air, dan material sertameningkatkan kualitas lingkungan dengan mengurangi limbah denganmenggunakan metode produksi bersih. Limbahnyang dihasilkanndapat berupanlimbah cair,npadat dan gas sertakebisingan. Limbahncair dapat mencemari air sungai, air tanah dan perairanlainnya yang juga dapat menyebabkan biota air menjadi sakit bahkan mati karenapencemaran air tersebut. Limbah padat pabrik urea yang mayoritas mengandungB3 dapatnmencemari lingkunganndan berdampaknpada kesehatannmanusia. Limbah gas berupa amoniak dapat menyebabkan hujan asamdan CO2 dapat merusak ozon serta menimbulkan gas rumah kaca. Serta kebisingan dapat berdampak pada kesehatan sumber daya manusia terkait. Metode pengumpulanndata pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, pengukuran secara langsung, analisis laboratorium, studi literatur dan wawancaradengan responden yang merupakan pakar industri terkait. Tahapan penelitiandimulai dengan mengidentifikasi aliran proses dan siklus material, kemudianmengidentifikasi peluang produksi bersih dengan metode quick scan, dilanjutkandengan evaluasi peluang produksi bersih dari aspek teknis, ekonomi danlingkungan. Aspek teknis mengacu pada proses produksi, bahan baku, peralatandan tenaga kerja. Secara ekonomi dilakukan pengujian B/C ratio dan paybackperiod serta aspek lingkungan mengacu pada manfaat atau dampak lingkunganyang dihasilkan setelah kegiatan produksi bersih diterapkan oleh industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat beberapapermasalahan dan alternatif produksi bersih yang direkomendasikan yaitupreventive maintenance pada alat kompresor CO2 (B/C rasio: 1,91), pembersihanalat demister pada dust recovery prilling tower (B/C rasio: 3,62), pembuatanautomatic door closer pada pintu bangunan prilling tower (B/C rasio: 84,54; PBP: 0,017 tahun), penambahan wire mesh pada air exhaust agar butiran urea tidak mudah keluar (B/C rasio: 91,96; PBP 0,012 tahun), penambahan wadahpenampung tetesan kondensat secara keseluruhan di tiap titik kebocoran (B/Crasio: 1,51; PBP: 1,309 tahun) dan melakukan perbaikan pada existingdehumidifier (B/C rasio: 30,94; PBP: 0,06 tahun). Penentuan prioritas alternatif produksi bersih dengan metode MPE menghasilkan alternatif produksi bersihdengan prioritas tertinggi yaitu pembuatan automatic door closer pada pintubangunan prilling tower. Jika seluruh alternatif produksi bersih diterapkan, maka terjadi penghematan konsumsi energi di unit recovery sebesar 2,052 kWh/ton/hari. Persentase urea dan NH3 loss dapat diturunkan masing-masing berkisar 20%sehingga efisiensi produksi pada unit prilling meningkat dari 99,44%menjadi 99,68% serta penghematan yang akan diperoleh berkisar 620 ribu - 45 miliar rupiah /tahun
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122886
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Full Text.pdf
  Restricted Access
Full Text3.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.