Silase jeroan ikan tuna untuk pakan ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan nila (Oreochromis niloticus) ukuran sejati

Abstract

Penelitian ini dilandasi oleh pemikiran untuk memanfaatkan limbah pengolahan ikan tuna berupa jeroan (isi perut) menjadi produk yang memberikan nilai tambah, yaitu silase. Tujuan penelitian adalah (1) mengembangkan formula ransum ikan dengan sumber protein alternatif silase jeroan ikan tuna, (2) mengamati performansi ransum dalam berbagai taraf umur simpan terhadap respon pertumbuhan ikan. meliputi pertambahan bobot, retensi protein, retensi lemak dan retensi energi, (3) mendapat- kan kombinasi formula dan umur simpan ransum yang membe- rikan efek pertumbuhan lebih baik. Percobaan uji respon ikan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 4 dengan dua kali ulangan. Faktor yang dimaksudkan dalam rancangan percobaan adalah (1) formula ransum (0, 15, 30 dan 45 persen protein berasal dari silase jeroan ikan tuna) dan (2) umur simpan ransum (1, 3, 5 dan 7 minggu). Uji respon dilakukan pada dua jenis ikan air tawar yaitu ikan mas (Cyprinus carpio) dan (Oreochromis niloticus). ikan nila Bobot rata-rata individu ikan pada awal percobaan 2.10 g. Masa pemeliharaan berlangsung enam minggu dengan selang pengamatan satu minggu. Selama pemeliharaan bobot ikan mas bertambah seki- tar 4.46 g sampai dengan 4.88 g dengan laju pertumbuhan harian berkisar antara 0.047 g sampai dengan 0.145 sedangkan bobot ikan nila bertambah sekitar 3.03 g sampai dengan 3.46 g, dengan laju pertumbuhan harian berkisar antara 0.029 g sampai dengan 0.106 g. Retensi protein ikan mas berkisar antara 0.57 g sampai dengan 0.70 g, sedangkan ikan nila berkisar antara 0.36 g sampai dengan 0.48 g. Retensi lemak ikan mas berkisar antara 0.12 g sampai dengan 0.15 g, sedangkan ikan nila berkisar antara 0.09 sampai dengan 0.12 g. Retensi energi ikan mas berkisar antara 20.11 kal sampai dengan 22.14 kal, sedangkan ikan nila berkisar antara 13.35 kal sampai dengan 16.52 kal.