Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120589| Title: | Pengaruh Penambahan Bahan Organik Terhadap Pengkelatan Alumunium Oleh Senyawa-Senyawa Humik Pada Typic Haplohumult |
| Authors: | Anas, Iswandi Sudarsono Makarim, Abdul Karim Winarso, Sugeng |
| Issue Date: | 1996 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Tanah mineral bereaksi masam kaya Al banyak dijumpai di daerah-daerah tropik, termasuk Indonesia. Karena suhu dan kelembaban tinggi maka dalam proses perkembangan tanah, tanah-tanah ini akan terus bertambah banyak. Dalam pengelolaan tanah ini banyak dijumpai masalah, karena selain kaya Alad dan kemasaman rendah, juga miskin unsur hara khususnya fosfor (P). Bahan organik tanah, khususnya senyawa-senyawa humik, telah diketahui mampu mengkelat Al pada tanah masam. Akan tetapi penelitian mengenai pengkelatan Al yang dilakukan di Indonesia sangat jarang. Dalam penelitian ini ditujukan untuk mempelajari pengaruh penambahan beberapa sumber bahan organik terhadap pengkelatan Al dan perbaikan sifat dan ciri tanah pada tanah masam. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Tanah, Kimia Tanah dan Laboratorium Biokimia PAU IPB; yang dilaksa- nakan dalam suatu time series. Tanah berasal dari Gajrug (Typic Haplohumult). Perlakuan terdiri dari penambahan bahan organik setara 10 ton/ha dari sumber jerami padi (J) dan mucuna segar (M) serta kompos jerami padi (KJ) dan kompos mucuna (KM). Pengomposan dilakukan selama 1 bulan dan diinokulasi Trichoderma T21.2. Pengambilan contoh tanah untuk mengamati perubahan pengkelatan. Al dan perubahan ciri tanah dilakukan pada 2, 4 dan 6 bulan inkubasi; khusus untuk respirasi tanah dilakukan pada 0, 2, 4 dan 6 bulan inkubasi. Penambahan bahan organik setara 10 ton/ha nyata menurunkan Aldd tanah masam Typic Haplohumult, Gajrug Bogor hingga sekitar 7 cmol/kg tanah, pada waktu pengukuran 4 bulan inkubasi. Penurunan Aldd tersebut ditentukan oleh macam sumber bahan organik yang ditambahkan dan waktu inku- basi. Perlakuan jerami padi lebih baik dibandingkan dengan mucuna dalam menurunkan Aldd tanah, khususnya pada 2 bulan inkubasi. Penurunan Alad tanah juga disebabkan oleh kenaikan PH H2O tanah (Al mengendap) dan/atau terikat oleh muatan negatif tanah yang terbentuk setelah penambahan bahan orga- nik. Waktu inkubasi setelah penambahan bahan organik paling baik sekitar 4 bulan, dan setelah itu (6 bulan inkubasi) Al dd tanah bergerak naik lagi. Kenaikan Alad ini sangat erat hubungannya dengan kadar bahan organik yang ditambahkan yaitu sudah hampir habis saat 6 bulan inkubasi. Selanjutnya penurunan C-organik tanah berakibat penurunan pH H₂0 dan muatan negatif tanah dan akhirnya buffer tanah turun…dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120589 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1996swi1.pdf Restricted Access | Fulltext | 5.71 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.