Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119055
Title: Peningkatan Kualitas Biopelet Bungkil Jarak Pagar sebagai Bahan Bakar melalui Teknik Karbonisasi
Authors: Setyaningsih, Dwi
Irzaman
Liliana, Windi
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Argicultural University (IPB)
Abstract: Salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dijadikan sebagai energi alternatif adalah bungkil jarak pagar. Bungkil jarak merupakan sisa pengepresan biji jarak pagar hingga menjadi minyak. Jumlah bungkil jarak yang dihasilkan cukup banyak, yaitu 70% dari jumlah biji jarak yang diproses. Bungkil jarak juga memiliki nilai kalori yang cukup tinggi, yaitu 4473 kkal/kg sehingga bisa bersaing dengan limbah pertanian lainnya dan batubara. Nilai kalori yang cukup tinggi yang dihasilkan oleh bungkil jarak pagar membuka peluang pemanfaatan bungkil jarak tersebut sebagai bahan bakar alternatif. Pemanfaatan bungkil jarak pagar sebagai bahan bakar dapat dalam bentuk biopelet. Biopelet bungkil jarak pagar yang sudah diteliti ternyata memiliki kelemahan tersendiri, yaitu banyaknya asap yang dikeluarkan pada saat pembakaran. Asap yang dihasilkan tentu saja dapat mengganggu kesehatan pengguna biopelet tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi asap adalah menambahkan bungkil jarak terkarbonisasi (arang bungkil jarak) dalam jumlah tertentu ke dalam campuran bahan baku biopelet. Karbonisasi diduga dapat membantu pengurangan asap yang dihasilkan dari pembakaran biopelet bungkil jarak pagar. Pada saat karbonisasi, komponen zat terbang penyebab asap akan terurai sehingga dengan sendirinya akan menurunkan jumlah asap yang dihasilkan. Hal lain yang juga dikaji dalam pembuatan biopelet bungkil jarak pagar adalah ukuran diameter biopelet tersebut. Ukuran diameter berhubungan dengan kecepatan dan lama pembakaran biopelet. Semakin kecil ukuran diameter biopelet, maka biopelet semakin cepat terbakar namun waktu pembakaran tidak terlalu lama. Sebaliknya, semakin besar ukuran diameter biopelet, maka biopelet semakin lama terbakar dan waktu pembakaran juga berlangsung lebih lama. Hal ini berkaitan dengan luasan biopelet yang kontak langsung dengan sumber panas (api). Ukuran diameter biopelet yang sesuai juga tergantung pada jenis alat pembakaran yang akan digunakan untuk biopelet tersebut. Pada penelitian ini akan diketahui ukuran diameter biopelet yang paling sesuai dengan kompor biopelet skala rumah tangga. Karbonisasi pada suhu 300, 400, dan 500 °C dapat memperbaiki kualitas bungkil jarak pagar dengan meningkatkan nilai kalori, kadar karbon terikat dan kadar karbon (C) dalam arang bungkil jarak. Pada α = 0,05, suhu karbonisasi memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter yang diuji. Arang bungkil jarak terbaik diperoleh dari proses karbonisasi pada suhu 500 °C dengan karakteristik kadar air 6,67±0,09% bb, nilai kalori 5978,67±32,75 kkal/kg, kadar zat terbang 17,44±0,44% bb, kadar abu 15,20±0,24% bb, kadar karbon terikat 67,35±0.40% bb, kadar C 70,00% b/b, kadar H 2,78% b/b, kadar N 4,83% b/b, dan kadar S 0,02% b/b....dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119055
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010wli.pdf
  Restricted Access
Fulltext14.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.