Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118535
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPrangdimurti, Endang-
dc.contributor.advisorGiriwono, Puspo Edi-
dc.contributor.authorFebriane, Nesya Nova-
dc.date.accessioned2023-06-06T08:57:05Z-
dc.date.available2023-06-06T08:57:05Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118535-
dc.description.abstractKebiasaan makan orang Indonesia yang menyukai makanan yang digoreng dapat memicu stres oksidatif pada organ hati. Stres oksidatif merupakan kondisi ketidakseimbangan jumlah radikal bebas dan pertahaan antioksidan tubuh, dimana jumlah radikal bebas melebihi jumlah antioksidan di dalam tubuh. Hati memegang peranan penting dalam metabolisme berbagai zat gizi, salah satunya adalah metabolisme lipid. Selain itu, hati juga berperan dalam proses detoksifikasi xenobiotik dalam tubuh. Tingginya radikal lipid yang terkandung dalam pangan yang dikonsumsi dapat berkontribusi pada resiko kerusakan sel hati. Untuk itu diperlukan asupan antioksidan dalam jumlah yang cukup. Kulit buah manggis (KBM) telah digunakan sebagai sumber antioksidan untuk meningkatkan kesehatan manusia. Tetapi rasa pahit dan getir KBM menyebabkan limbah ini jarang dimanfaatkan dengan baik. Proses mikroenkapsulasi dapat menutupi rasa pahit dan mengontrol pelepasan senyawa bioaktif sehingga dapat digunakan sebagai alternatif proses pengolahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi bioavailabilitas mikroenkapsulat KBM dibandingkan dengan ekstrak tanpa enkapsulasi, mengevaluasi perbedaan taraf konsentrasi senyawa aktif, serta menduga mekanisme senyawa antioksidan KBM dalam mencegah stress oksidatif hati tikus akibat konsumsi minyak sawit teroksidasi (MST). Tikus yang diberi MST tanpa perlakuan antioksidan menunjukkan penurunan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) dan katalase, tetatpi mengalami peningkatan kadar malodialdehida. Hal ini memperlihatkan efek stress oksidatif akibat konsumsi MST. Pemberian ekstrak dan mikroenkapsulat KBM mampu meningkatkan aktivitas SOD dan katalase, serta menurunkan kadar malodialdehida hati tikus mendekati normal. Hal ini diduga antioksidan KBM memiliki pertahanan ekstraseluler dengan bertindak sebagai antioksidan primer yang memutus rantai radikal dengan mendonorkan atom hidrogen secara cepat. Proses mikroenkapsulasi mampu meningkatkan bioavailabilitas antioksidan ekstrak KBM. Walaupun konsentrasi ekstrak yang terkandung dalam mikroenkapsulat hanya berkisar 10%, tetapi dapat memberikan efek penurunan yang setara dengan ekstrak pada konsentrasi yang lebih tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood technologyid
dc.subject.ddcAntioxidantid
dc.subject.ddc2015id
dc.titleMikroenkapsulasi Meningkatkan Bioavailabilitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis dalam Mencegah Stres Oksidatif Hati Tikusid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmangosteen pericarpid
dc.subject.keywordmicroencapsulationid
dc.subject.keywordMDAid
dc.subject.keywordSODid
dc.subject.keywordcatalaseid
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015nnf.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.