Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118475
Title: Prediksi kualitas pepaya pada umur petik dan waktu penyimpanan yang berbeda dengan spektroskopi NIR
Authors: Purwanto, Y Aris
Budiastra, I WAyan
Arifiya, Nur
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Argicultural University (IPB)
Abstract: Pepaya biasa dipanen pada kondisi masih hijau tetapi sudah tua. Tingkat ketuaan pepaya saat panen ditentukan berdasarkan tujuan pasar. Pengetahuan tentang tingkat ketuaan pepaya dan pengaruhnya terhadap perubahan kualitas pascapanen selama penyimpanan sangat penting berkaitan dengan tujuan pasar. Perubahan kualitas pepaya meliputi perubahan fisik dan kandungan kimia. Namun perubahan kandungan kimia biasa diukur dengan metode kimia yakni secara destruktif, membutuhkan waktu lama, dan biaya mahal. Oleh karena itu metode nondestruktif perlu dikembangkan untuk mengetahui kandungan kimia pepaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi kualitas pepaya dengan spektroskopi NIR dan menganalisis pengaruh umur petik pepaya varietas IPB9 terhadap perubahan kualitas dan masa simpannya. Sampel buah pepaya dipanen pada umur petik 114, 121, 128, 131, dan 135 hari setelah bunga mekar. Setelah dipanen, pepaya diperam dalam alat pemeram buatan dengan perlakuan penambahan gas etilen ±50 ppm selama 24 jam pada suhu 20 °C. Setelah proses pemeraman, sampel buah pepaya diletakkan di suhu ruang. Hasil pengukuran dengan spektroskopi NIR nilai reflektan sampel berkisar 1000-2500 nm. kemudian diolah dengan metode PLS untuk memperoleh hasil kalibrasi dan validasi terbaik. Enam perlakuan data spektra yakni normalisasi antara 0 dan 1 (n01), turunan pertama (dg1), turunan kedua (dg2), rataan tiga titik (sa3), multiple scatter correction (msc), dan standard normal variate (snv). Transformasi data hasil pengukuran sifat fisik dan kimia dengan metode standar. Hasil pengukuran, buah pepaya dengan umur petik 128 hari memiliki kandungan pati tertinggi dan nilai total padatan terlarut tertinggi pada hari kelima setelah pemeraman sebesar 6.7 °Brix, serta memiliki umur simpan terlama. Umur petik pepaya 135 dan 131 hari memiliki nilai total padatan terlarut tertinggi sebesar 8.3 °Brix dan 7.5 °Brix pada hari ketiga setelah pemeraman dan memiliki umur simpan yang lebih pendek dari 128 hari. Umur petik pepaya 121 dan 114 hari memiliki nilai total padatan terlarut yang masih rendah. Prediksi nilai kandungan pati terbaik dengan transformasi data dan pra perlakuan kombinasi (msc, dg1) dengan nilai R, SEC, SEP, CV, dan RPD berturut-turut 0.90, 0.17 %, 0.16 %, 10.95 %, dan 2.15. Prediksi nilai total padatan terlarut terbaik dengan transformasi data dan pra perlakuan msc dengan nilai R, SEC, SEP, CV, dan RPD berturut-turut 0.90, 0.124 %, 0.123 %, 4.85 %, dan 2.27. Prediksi nilai kadar air terbaik dengan transformasi dan pra perlakuan dg1 dengan nilai R, SEC, SEP, CV, dan RPD berturut-turut 0.84, 0.03 %, 0.04 %, 0.43 %, dan 1.85. Prediksi nilai kekerasan terbaik dengan transformasi dan pra perlakuan snv dengan nilai R, SEC, SEP, CV, dan RPD berturut-turut 0.88, 0.28 %, 0.30 %, 12.67 %, dan 2.09. Spektroskopi NIR dapat memprediksi kualitas pepaya dengan baik secara nondestruktif.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118475
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015nar.pdf
  Restricted Access
Fulltext21.1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.