Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118466
Title: Pemetaan untuk Perencanaan Partisipatif Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang).
Authors: Barus, Baba
Lubis, Djuara P.
Sahputra, Romi
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Permasalahan sampah terutama di kota-kota besar dewasa ini sudah semakin meningkat dan menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius karena potensi dampak yang dapat ditimbulkannya. Hal ini tidak terlepas dari semakin meningkatnya jumlah penduduk setiap tahun yang berakibat terhadap meningkatnya jumlah volume timbulan sampah. Selain itu, perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat juga memberikan andil terhadap semakin kompleksnya jenis, komposisi, dan karakteristik sampah. Kompleksnya permasalahan sampah tidak diimbangi dengan suatu sistem pengelolaan sampah yang baik dan terpadu. Keterbatasan pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pengelolaan sampah selain berimplikasi terhadap masih rendahnya tingkat pelayanan sampah, juga menyebabkan masih beragamnya pola dan partisipasi masyarakat dalam menyikapi permasalahan sampah. Paradigma lama pengelolaan sampah melalui pendekatan pola kumpulangkut- buang selama ini menunjukkan permasalahan sampah di kota-kota besar belum dapat teratasi dengan optimal. Data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang mencatat bahwa pada tahun 2013 jumlah sampah yang dapat terangkut ke TPA setiap harinya hanya 60% dari total produksi sampah Kota Padang, sedangkan sisanya sekitar 40% sampah masih belum terkelola dengan baik. Oleh karena itu, sudah saatnya paradigma tersebut bergeser kepada suatu paradigma baru melalui pendekatan “reduce at source”, dimana sampah sedapat mungkin sudah mulai diminimalisir sejak dari sumber. Pendekatan ini pada prinsipnya menempatkan masyarakat tidak hanya sebagai objek, tetapi memberikan ruang terhadap adanya partisipasi masyarakat dalam menyikapi permasalahan sampah. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan pemetaan terhadap karakteristik dan perilaku masyarakat dalam menyikapi permasalahan sampah yang didasarkan pada deferensiasi tipologi perumahan/permukiman. Hasil pemetaan tersebut dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perencanaan partisipatif sehingga dapat direkomendasikan strategi pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kecamatan Padang Timur. Deferensiasi tipologi perumahan/permukiman didasarkan pada tiga faktor pembeda, yaitu kerapatan bangunan, fisik bangunan, dan pendapatan masyarakat. Faktor kerapatan bangunan dibagi tiga kategori, yaitu tipologi rapat, sedang, dan jarang. Faktor fisik bangunan dibagi dua kategori, yaitu tipologi permanen dan tidak permanen. Sementara faktor pendapatan masyarakat dibagi dua kategori, yaitu tipologi berpendapatan tetap dan berpendapatan tidak tetap. Hasil observasi lapangan didapatkan delapan tipologi perumahan/permukiman, yaitu tipologi rapat-permanen-berpendapatan tetap, tipologi rapat-permanen-berpendapatan tidak tetap, tipologi sedang-permanen-berpendapatan tetap, tipologi sedangpermanen- berpendapatan tidak tetap, tipologi jarang-permanen-berpendapatan tetap, tipologi jarang-permanen-berpendapatan tidak tetap, tipologi rapat-tidak permanen-berpendapatan tidak tetap, dan tipologi sedang-tidak permanenberpendapatan tidak tetap. Hasil pemetaan terhadap karakteristik rumah tangga menunjukkan hasil yang didominasi oleh kondisi antara lain jumlah anggota keluarga antara 5-8 orang, tingkat pendidikan menengah, jenis pekerjaan sebagai wiraswasta, jumlah penghasilan antara Rp.1 Juta sampai dengan Rp.3 Juta, dan lamanya menetap lebih dari 15 tahun. Pemetaan terhadap aspek fisik menunjukkan hasil antara lain jumlah potensi sampah domestik tertinggi pada Tipologi PR-P-TT, jumlah potensi sampah domestik terangkut tertinggi pada Tipologi PS-P-T, jumlah potensi sampah domestik tidak terangkut tertinggi pada Tipologi PR-P-TT, dan ketersediaan sarana prasarana persampahan yang paling memadai pada Tipologi PR-P-TT. Pemetaan terhadap aspek ekonomi menunjukkan hasil yang didominasi antara lain tingkat ekonomi sedang dan tingkat willingness to pay rendah. Pemetaan terhadap aspek sosial menunjukkan hasil antara lain kebiasaan memilah sampah lebih rendah daripada yang tidak memilah sampah, kebiasaan memanfaatkan sampah organik lebih rendah daripada yang tidak memanfaatkan sampah organik, kebiasaan memanfaatkan sampah anorganik lebih rendah daripada yang tidak memanfaatkan sampah anorganik, dan kebiasaan membakar sampah lebih rendah daripada yang tidak membakar sampah. Pendekatan strategi yang dapat direkomendasikan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kecamatan Padang Timur antara lain: (1) Pada Tipologi PR-P-T dan PS-P-T diperlukan peningkatan terhadap kebiasaan masyarakat dalam meminimalisir jumlah potensi sampah melalui Program 3R, penambahan jumlah becak motor masing-masing sebanyak 1 unit (swadaya masyarakat), perlunya kegiatan sosialisasi tentang pengolahan sampah, dan penguatan peran Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di tingkat Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW); (2) Pada Tipologi PS-P-TT dan PJ-P-TT diperlukan peningkatan terhadap kebisaan masyarakat dalam meminimalisir jumlah potensi sampah melalui Program 3R dan penguatan peran LPS di tingkat RT/RW; (3) Pada Tipologi PJ-P-T diperlukan peningkatan terhadap kebiasaan masyarakat dalam meminimalisir jumlah potensi sampah melalui Program 3R, penambahan jumlah becak motor sebanyak 1 unit (swadaya masyarakat), dan penguatan peran LPS di tingkat RT/RW; (4) Pada Tipologi PR-P-TT diperlukan peningkatan terhadap sikap dan kebiasaan masyarakat melalui Program 3R, penambahan jumlah becak motor sebanyak 2 unit, pembuatan himbauan tentang penempatan sampah pada tempat yang telah disediakan, dan penguatan peran LPS di tingkat RT/RW; (5) Pada Tipologi PR-TP-TT diperlukan peningkatan terhadap tingkat pengetahuan dan kebiasaan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi tentang pengolahan sampah, penambahan jumlah becak motor sebanyak 1 unit, dan perlunya dibentuk LPS di tingkat RT/RW; (6) Pada Tipologi PS-TP-TT diperlukan peningkatan terhadap tingkat pengetahuan dan kebiasaan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi tentang pengolahan sampah, penambahan jumlah becak motor sebanyak 1 unit, pembuatan himbauan tentang penempatan sampah pada tempat yang telah disediakan, dan perlunya dibentuk LPS di tingkat RT/RW.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118466
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015rsa.pdf
  Restricted Access
Fulltext35.46 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.