Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118439
Title: Pemurnian Protease dari Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.)
Authors: Andarwulan, Nuri
Syah, Dahrul
Ishartani, Dwi
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Produksi buah mengkudu di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Departemen Pertanian Republik Indonesia (2008) melalui websitenya menunjukkan bahwa peningkatan produksi mengkudu sangat pesat, yaitu dari 1910 ton pada tahun 2003 menjadi 14016 ton pada tahun 2007. Buah mengkudu telah banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional maupun modern. Penggunaan mengkudu secara tradisional antara lain untuk obat luka, cacing, abses, infeksi mulut dan gusi, memar, rematik, sakit perut, hipertensi dan makanan darurat saat kelaparan. Manfaat mengkudu sejauh ini belum dikaitkan dengan kandungan enzim di dalamnya. Perdagangan enzim sendiri saat ini sangat prospektif, yaitu pada tahun 2013 diperkirakan mencapai $7 milyar, dengan peningkatan permintaan 6.3% per tahun. Di antara enzim tersebut, protease menguasai 60% pasar enzim (Freedonia Group Inc., 2010). Penggunaan buah mengkudu sebagai obat luka yang kemungkinan berkaitan dengan aktivitas protease serta tingginya potensi perdagangan enzim protease mendorong dilakukannya eksplorasi protease dari buah mengkudu. Pengaruh umur buah terhadap aktivitas protease diamati menggunakan buah dengan dua tingkat ketuaan berbeda yang dilihat berdasarkan warna kulit dan tekstur. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi sifat fisik dan sifat kimia, memurnikan protease, dan menentukan bobot molekul protease dari buah mengkudu pada dua tingkat ketuaan yang berbeda. Buah mengkudu dengan warna kuning kehijauan (TK2) dan putih kekuningan (TK4) dipetik dari kampus IPB Darmaga. Buah mengkudu diekstrak menggunakan buffer asetat pH 5 pada suhu 4°C yang mengandung EDTA, gliserol, polivinilpirolidon (PVP K30), dan β-merkaptoetanol, kemudian disentrifus. Ekstrak kasar yang diperoleh selanjutnya diendapkan menggunakan garam ammonium sulfat 100% jenuh kemudian didialisis dengan membran selulosa ber-MWCO 12kDa. Dialisat enzim dipisahkan menggunakan SDS-PAGE dan diwarnai dengan coomassie brilliant blue. Pada setiap tahap pemurnian dilakukan analisis kadar protein dan aktivitas protease. Buah mengkudu yang digunakan juga dianalisis kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat (by difference). Ekstrak kasar protease dari buah TK2 memiliki aktivitas spesifik lebih tinggi dibanding dari buah TK4, masing-masing 3.79U/mg protein dan 1.83U/mg protein. Selama proses pemurnian, purification fold protease buah TK2 terus menurun sedangkan buah TK4 terus meningkat. Hal ini diduga disebabkan tingginya aktivitas spesifik awal protease dari buah TK2. Endapan enzim buah TK2 adalah 2.88U/mg protein dan dialiasatnya adalah 1.94U/mg protein, sedangkan endapan enzim dari buah TK4 adalah 2.11U/mg protein dan dialisatnya 3.18U/mg protein. Protease dari ekstrak kasar TK2 lebih potensial untuk diambil secara komersial karena lebih tinggi aktivitas spesifiknya serta lebih cepat dan..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118439
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011dis.pdf
  Restricted Access
Full text1.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.