Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118323
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLioe, Hanifah Nuryani-
dc.contributor.advisorYuliana, Nancy Dewi-
dc.contributor.authorTaufik, Moh-
dc.date.accessioned2023-06-05T00:04:09Z-
dc.date.available2023-06-05T00:04:09Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118323-
dc.description.abstractMinyak nabati berperan sebagai pembawa vitamin larut lemak dan juga berperan dalam menentukan sifat fungsional dan sensori dari suatu produk. Salah satu jenis minyak nabati yang penting dan banyak digunakan adalah minyak sawit. Komposisi asam lemak dari suatu minyak merupakan karakteristik utama yang akan menentukan sifat fisik dan kimia dari minyak tersebut. Berbagai metode analisis komposisi asam lemak telah dikembangkan, salah satunya adalah metode yang menggunakan instrumen gas chromatography-flame ionization detector (GC-FID). Metode ini berdasarkan pada AOAC Official Method 991.39 untuk analisis komposisi asam lemak pada minyak ikan. Dalam perkembangannya, metode ini banyak mengalami modifikasi dalam hal jenis matriks sampel, jumlah sampel awal, jenis kolom, suhu injektor, suhu detektor dan suhu kolom yang digunakan, sehingga diperlukan suatu validasi untuk mengkonfirmasi bahwa metode analisis yang telah dimodifikasi tersebut sudah sesuai peruntukannya. Pada penelitian ini, beberapa uji dilakukan sebelum tahap validasi metode, yaitu orientasi prosedur analisis asam lemak, uji unjuk kerja instrumen, uji efisiensi derivatisasi asam lemak dan uji stabilitas ester metil asam lemak atau fatty acid methyl esters (FAMEs) hasil derivatisasi pada penyimpanan di suhu freezer. Validasi metode analisis komposisi asam lemak dilakukan terhadap asam lemak utama pada minyak sawit, yaitu asam palmitat (C16:0), asam stearat (C18:0), asam oleat (C18:1) dan asam linoleat (C18:2). Parameter-parameter validasi yang diuji adalah spesifisitas, batas deteksi metode, akurasi, ripitabilitas, intralab reprodusibilitas, ketangguhan metode dan ketidakpastian. Trigliserida dari minyak sawit dikonversi menjadi FAMEs dengan menggunakan senyawa penderivat yang terpilih pada orientasi prosedur analisis asam lemak. FAMEs hasil derivatisasi dianalisa menggunakan instrumen GC-FID dengan kolom kapiler DB-23 sebagai fase diamnya. Jenis senyawa penderivat yang terpilih pada orientasi prosedur analisis asam lemak adalah boron triflorida-metanolik (BF3-metanolik), sedangkan jumlah sampel awal terpilih adalah 100 mg. Hasil penelitian untuk uji unjuk kerja instrumen menunjukkan bahwa presisi kromatogram dapat diterima, yaitu 0.07-0.12% untuk waktu retensi dan 1.63-1.67% untuk luas area. Nilai batas deteksi dan batas kuantifikasi instrumen berturut-turut berkisar 26-35 μg/mL dan 86-128 μg/mL, sedangkan linearitas instrumen pada konsentrasi 5-40 mg/mL berkisar 0.991-0.995. Peningkatan konsentrasi asam lemak dapat menurunkan nilai efisiensi dari senyawa pendrivat BF3-metanolik dalam menderivatisasi asam lemak. Hasil penelitian juga menunjukkan FAMEs hasil derivatisasi minyak sawit bersifat stabil selama penyimpanan 24 jam pada suhu -6.8±0.3°C. Hasil validasi metode analisis komposisi asam lemak utama pada minyak sawit menunjukkan spesifisitas metode yang cukup. Nilai batas deteksi metode berkisar 1.9-23.8 mg/g. Nilai recovery untuk asam lemak yang konsentrasinya tinggi dalam minyak sawit (C16:0 dan C18:1) cenderung rendah. Nilai recovery untuk analisis C16:0 dan C18:1 pada konsentrasi spiking 50 mg/g berturut-turut adalah 34.34% dan 23.20%, sedangkan pada konsentrasi spiking 90 mg/g adalah 32.47% dan 24.24%. Nilai recovery untuk asam lemak yang konsentrasinya sedang dalam minyak sawit (C18:0 dan C18:2) cenderung lebih tinggi. Nilai recovery untuk analisis C18:0 dan C18:2 pada konsentrasi spiking 50 mg/g berturut-turut adalah 77.06% dan 93.65%, sedangkan pada konsentrasi spiking 90 mg/g adalah 74.68% dan 89.98%. Nilai ripitabilitas dari metode ini dapat diterima, yaitu 0.45-2.80%, sedangkan nilai intralab reprodusibilitas pada tiga bulan analisis juga dapat diterima, yaitu 1.15-2.03%. Metode derivatisasi bersifat tangguh terhadap variasi volume BF3-metanolik yang digunakan pada tahap derivatisasi asam lemak, yaitu pada kisaran 1.8-2.2 mL. Hasil penelitian juga menunjukkan ketidakpastian relatif (Urelat) terbesar berasal dari recovery. Ketidakpastian diperluas (Uexp) pada konsentrasi spiking 50 and 90 mg/g asam lemak berkisar 3.1-80.0 mg/g.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcChemical technologyid
dc.subject.ddcFalm Oilsid
dc.subject.ddc2014id
dc.titleValidasi Metode Analisis Komposisi Asam Lemak pada Minyak Sawit dengan Instrumen GC-FID.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordvalidation of analytical methodid
dc.subject.keywordfatty acid analysisid
dc.subject.keywordpalm oilid
dc.subject.keywordgas chromatography-flame ionization detectorid
dc.subject.keywordfatty acid derivatizationid
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015mta.pdf
  Restricted Access
Fulltext17.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.