Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116685
Title: Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Pengembangan Metode, Uji Daya Berkecambah, dan Mutu Setelah Simpan pada Benih Pisang Liar
Other Titles: Morphological and Anatomical Characterization, Development of Test Methods for Germination, and Quality after Storage in Wild Banana Seeds
Authors: Qadir, Abdul
Widajati, Eny
Sukartini
Anugrah, Mertya
Issue Date: 2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Daya kecambah yang rendah, tingginya tingkat keragaman pertumbuhan kecambah, dan metode uji daya kecambah yang tidak ada menjadi kendala dalam daya berkecambah biji pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari mengenai karakterisasi morfologi dan anatomi benih pisang dari beberapa aksesi, dan pengujian pengembangan metode uji daya berkecambah untuk mendapatkan metode uji yang tepat dan mengetahui mutu benih pisang untuk mengetahui viabilitas dan vigor benih yang telah disimpan. Penelitian terdiri atas empat percobaan yaitu (1) karakterisasi morfologi dan anatomi benih beberapa aksesi pisang liar, (2) penetapan pengamatan pertama (first count) dan pengamatan kedua (final count) pada metode uji daya berkecambah benih pisang, (3) pengembangan metode uji daya berkecambah lima aksesi benih pisang, dan (4) mutu benih pisang aksesi Klutuk NTT dan Sumatrana setelah disimpan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Karakterisasi morfologi benih pisang SPN 001, LNT 001, DMS 001, Microkarpa, SGR 001, Musa balbisiana aksesi Klutuk NTT, Musa acuminata aksesi Sumatrana memiliki diameter benih berkisar antara 4-6.6 mm. Karakterisasi anatomi benih pisang aksesi SPN 001, LNT 001, DMS 001, Microcarpa, SGR 001, Musa balbisiana aksesi Klutuk NTT, dan Musa acuminata aksesi Sumatrana memiliki bagian yaitu kulit benih, endosperm, embrio, mikrofil, integumen dalam dan luar, chalazal, dan operkulum. Embrio benih pisang berbentuk huruf T terbalik. Metode uji daya berkecambah benih pisang liar dilakukan dengan pengamatan pertama hari ke-16 dan pengamatan kedua hari ke-26 setelah tanam. Metode uji dengan cahaya penuh (100%) dan kelembaban media 70-90% pada aksesi SPN 001 dan LNT 001 menghasilkan daya berkecambah 70.80-88.80%. Metode uji dengan cahaya rendah (50%) dan kelembaban media 90% pada aksesi Microcarpa, DMS 001, dan SGR 001 mengahasilkan daya berkecambah 4.00-42.40%. Mutu benih pada peubah kadar air, daya berkecambah, indeks vigor, dan keserempakan tumbuh pada aksesi Klutuk NTT mengalami peningkatan setelah disimpan dan pada aksesi Sumatrana mengalami penurunan viabilitas benih setelah disimpan 41 bulan. Daya berkecambah pada benih aksesi Klutuk NTT yang telah disimpan selama 41 bulan sebesar 79.2% dan daya berkecambah pada benih aksesi Sumatrana yang telah disimpan selama 5 bulan memiliki daya berkecambah sebesar 97.6%, sedangkan benih yang telah disimpan selama 41 bulan sebesar 18%.
Low germination, high variability of germination, and the absence of germination test methods are obstacles in banana seed germination. The purpose of this research is to learn about the morphological and anatomical characterization of banana seeds from several accessions, and test the development of germination test methods to obtain the proper test method and determine the quality of banana seeds to determine the viability and vigor of seeds that have been stored. The research consisted of four experiments, that is (1) morphological and anatomical characterization of seeds of several wild banana accessions, (2) determination of the first count and final count in the banana seed germination test method, (3) development of a germination test method for five banana seed accessions, and (4) quality of banana seeds of Klutuk NTT and Sumatrana accessions after storage. The results of the experiment showed that the morphological characterization of banana seeds SPN 001, LNT 001, DMS 001, Microcarpa, SGR 001, Musa balbisiana accession Klutuk NTT, Musa acuminata accession Sumatrana had a seed diameter ranging from 4-6.6 mm. Anatomical characterization of banana seed accessions SPN 001, LNT 001, DMS 001, Microcarpa, SGR 001, Musa balbisiana accession Klutuk NTT and Musa acuminata accession Sumatrana have parts namely seed coat, endosperm, embryo, microfil, inner and outer integument, chalazal, and operculum. The banana seed embryo is inverted T-shaped. The test method for germination of wild banana seeds was conducted with the first observation on the day 16 and the second observation on day 26 after planting. The test method with full light (100%) and 70-90% media humidity on accessions SPN 001 and LNT 001 resulted in germination of 70.80-88.80%. The test method with low light (50%) and 90% media humidity on accessions Microcarpa, DMS 001, and SGR 001 resulted in the germination of 4.00-42.40%. Seed quality in the variables of moisture content, germination, vigor index, and uniformity of growth in Klutuk NTT accession increased after storage and in Sumatrana accession decreased seed viability after 41 months of storage. The germination of Klutuk NTT accession seeds that have been stored for 41 months are 79.2% and the germination of Sumatrana accession seeds that have been stored for 5 months have a germination of 97.6%, while seeds that have been stored for 41 months are 18%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116685
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
01 Watermark_Cover - TESIS - (A251190071) MERTYA ANUGRAH (3).pdf
  Restricted Access
Cover1.62 MBAdobe PDFView/Open
Watermark - TESIS - (A251190071) MERTYA ANUGRAH (2).pdf
  Restricted Access
Fullteks3.72 MBAdobe PDFView/Open
03 Watermark_Lampiran - TESIS - (A251190071) MERTYA ANUGRAH (1).pdf
  Restricted Access
Lampiran2.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.