Dampak Inovasi Produk terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Abstract

The role of innovation in the company is needed considering that it can be a source of competitive advantage and increase the company's survival. Not only in the corporate sphere, but innovation can also be a source of long-term national economic growth. Product innovations (modified or newly created products) tend to be seen in the manufacturing industry. The innovation performance of manufacturing industry in Indonesia can be reflected by the Competitive Industrial Performance (CIP) index. Based on the CIP value, the innovation performance of Indonesian manufacturing companies shows a fluctuating trend from 2015-2020. Indonesia ranks 38 out of 155 countries and lags behind other neighboring countries. Based on this explanation, this study aims to analyze (1) what factors influence the decisions of manufacturing companies to innovate products in Indonesia and (2) how the impact of product innovation on the performance of manufacturing companies in Indonesia. This study uses secondary data, namely a survey data from 1025 Indonesian manufacturing companies in 2015 obtained from the World Bank. The total companies that became the research sample were 133 companies that innovated and 892 companies that did not innovate products. The method used to achieve the first objective is logit regression and the Propensity Score Matching (PSM) method to achieve the second objective. PSM in this study was carried out using psmatch2 and the nearest neighbor matching method. The results showed that the manager's work experience, international market location and R&D variables influenced the company's decision to innovate positively and significantly. The impact of product innovation on the company's turnover after the balancing test using the nearest-neighbor matching method has a statistically significant effect. Companies that carry out product innovation have a company turnover of Rp2.167.500.000.000,00 more than companies that do not innovate. This research suggests that companies should focus on activities that increase product innovation, such as R&D and exports. On the other hand, from a policy perspective, the government can facilitate permits related to R&D activities, exports, patents and others. Especially for small companies that have limited resources so that it is not possible to conduct R&D, the government can facilitate financial access by utilizing financial technology and allocating special funds for collaboration program through open innovation.

Peran inovasi di dalam perusahaan dibutuhkan mengingat dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif dan meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan. Tidak hanya di lingkup perusahaan, inovasi dapat menjadi sumber untuk pertumbuhan ekonomi nasional jangka panjang. Inovasi yang cenderung terlihat di industri manufaktur adalah inovasi produk (produk yang dimodifikasi atau baru diciptakan). Inovasi industri manufaktur di Indonesia dapat tercermin dari indeks Competitive Industrial Perfomance (CIP). Berdasarkan nilai CIP, kinerja Inovasi perusahaan manufaktur Indonesia menunjukkan tren fluktuatif dari tahun 2015- 2020. Indonesia menempati rangking 38 dari 155 negara dan masih tertinggal dari negara tetangga lainnya. Berdasarkan pemaparan tersebut maka, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keputusan perusahaan manufaktur dalam melakukan inovasi produk di Indonesia dan (2) bagaimana dampak inovasi produk terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yakni data survei 1025 perusahaan manufuktur Indonesia Tahun 2015 yang diperoleh dari Bank Dunia. Total perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah 133 perusahaan yang melakukan inovasi dan 892 perusahaan yang tidak melakukan inovasi produk. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pertama adalah regresi logit dan metode Propensity Score Matching (PSM) untuk mencapai tujuan dua. PSM dalam penelitian ini dilakukan dengan cara psmatch2 dan metode the nearest neighbor matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengalaman bekerja manajer, lokasi pasar internasional dan R&D memengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan inovasi produk secara positif dan signifikan. Dampak inovasi produk terhadap omzet perusahaan setelah dilakukan uji balancing test dengan metode nearest-neighbor matching berpengaruh signifikan secara statistik. Perusahaan yang melakukan inovasi produk memiliki omzet perusahaan lebih besar Rp2.167.500.000.000,00 daripada perusahaan yang tidak melakukan inovasi. Saran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah perusahaan perlu berfokus kepada aktivitas yang mengarah pada peningkatan inovasi produk, seperti R&D dan ekspor. Di sisi lain, dari segi kebijakan, pemerintah dapat memudahkan izin terkait kegiatan R&D, ekspor, hak paten dan lain-lain. Khusus untuk perusahaan kecil yang memiliki sumber daya terbatas sehingga tidak memungkinkan melakukan R&D, pemerintah dapat memudahkan akses finansial dengan memanfaatkan financial technology dan mengalokasikan dana khusus untuk program kolaborasi melalui inovasi terbuka.