Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113938
Title: | Strategi Pengembangan Usaha Tani Padi Organik di Kabupaten Serdang Bedagai |
Other Titles: | Organic Rice Farming Business Development Strategy in Serdang Bedagai Regency |
Authors: | Tjahjono, Boedi Anwar, Syaiful Annajmi, Nabila |
Issue Date: | 2022 |
Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
Abstract: | Provinsi Sumatera Utara memiliki lahan yang sangat subur untuk
pertanaman padi serta cukup potensial untuk pengembangan pertanian organik.
Produk beras organik sudah dikembangkan di Provinsi ini bahkan sudah
mendapatkan sertifikasi dari Penjaminan Mutu Organik (PAMOR). Salah satu
sentra padi organik yang dikembangkan di Provinsi Sumatera Utara adalah sentra
padi organik di Kabupaten Serdang Bedagai, yaitu Kecamatan Perbaungan (di Desa
Lubuk Bayas dan Desa Tanah Merah) dan di Kecamatan Teluk Mengkudu (di Desa
Pematang Setrak). Pelaksanaan pengembangan padi organik di Kabupaten Serdang
Bedagai ini cukup prospektif, namun belum didukung oleh penelitian mengenai
agribisnis padi organik, terutama yang dikaitkan dengan aspek kewilayahan
(spasial). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan padi
organik di Kabupaten Serdang Bedagai yang juga melihat pola spasialnya.
Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan tersebut mencakup
identifikasi existing lokasi lahan sawah padi organik melalui citra satelit dan
analisis ANN untuk melihat pola spasial antar subsistem agribisnis, kemudian
analisis R/C rasio usahatani, dan analisis AWOT untuk mendapatkan prioritas
strategi dalam upaya pengembangan usaha tani padi organik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan pertanian yang
dikembangkan di Kabupaten Serdang Bedagai saat ini baru mencapai 13,31 ha.
Adapun hasil analisis ANN menunjukkan bahwa pola sebaran lahan sawah dan
subsistem agribisnis padi organik ada dua, yaitu dispersed (menyebar) dan
clustered (mengelompok), dan lokasi antar subsistem jaraknya saling berdekatan.
Kondisi ini sangat menguntungkan karena dapat memaksimalkan keuntungan dan
meminimalkan cost baik dari produksi maupun transportasi karena antara lokasi
bahan baku dan lokasi pasar saling berdekatan. Hal ini diperkuat dengan hasil
analisis R/C rasio dari masing-masing desa pengembang padi organik, dimana R/C
rasio untuk Desa Tanah Merah bernilai 1,36, Desa Lubuk Bayas bernilai 1,39, dan
Desa Pematang Setrak bernilai 1,48 atau paling tinggi yang artinya lebih efisien dan
menguntungkan dibandingkan dengan dua desa sebelumnya. Sementara itu, dari
hasil analisis AWOT diperoleh tiga prioritas utama untuk strategi pengembangan
padi organik, yaitu (1) mempertahankan kualitas melalui perbaikan kemasan dan
sertifikasi beras untuk meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli, (2)
melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap masyarakat atau petani mengenai
konversi lahan dan manfaat beras organik, serta (3) memperluas jaringan dan
jangkauan pasar. North Sumatra Province has fertile soil for rice cultivation and potential area for developing organic agriculture. Organic rice products have been developed in the province and have received certification from the Organic Quality Assurance (PAMOR). One spot of the organic rice centers in the province is Serdang Bedagai Regency, located in Perbaungan District (in Lubuk Bayas Village and Tanah Merah Village) and in Teluk Mengkudu District (in Pematang Setrak Village). Although implementing organic rice development in the Serdang Bedagai Regency is entirely prospective, however, it has not yet been supported by a research on organic rice agribusiness, especially those associated with regional (spatial) aspects. This study aims to develop a strategy for developing organic rice in the Serdang Bedagai Regency which also looks at the spatial pattern. The method to answer these objectives includes identifying existing organic rice paddy fields through satellite imagery and ANN analysis to see spatial patterns between agribusiness subsystems, then R/C ratio analysis of farming and AWOT analysis to obtain strategic priorities to develop rice farming. Organic. The results show that the area of agricultural land developed in the Serdang Bedagai Regency currently only reaches 13.31 ha. The ANN analysis results show two distribution patterns of paddy fields and organic rice agribusiness subsystems, namely dispersed and clustered patterns, and the locations between the subsystems are close to each other. This condition is very beneficial because it can maximize profits and minimize costs from production and transportation, since raw materials and market locations are close to each other. This benefit is reinforced by the results of the R/C ratio analysis of each organic rice developing village, where the R/C ratio for Tanah Merah Village is 1.36, Lubuk Bayas Village is 1.39, and Pematang Setrak Village is 1.48 or the more efficient and profitable compared to the previous two villages. Meanwhile, from the AWOT analysis, it found that there are three main prioritized strategies for the organic rice development in Serdang Bedagai Regency, namely (1) maintaining quality system through improved packaging and rice certification and to increase consumer attractiveness to buy, (2) providing guidance and counseling to the community or farmers regarding land conversion land hazard and benefits of organic rice, and (3) expanding the network and market reach. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113938 |
Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Lembar Pernyataan, Ringkasan, Lembar Pengesahan, Prakata, dan Daftar Isi.pdf Restricted Access | Cover | 4.09 MB | Adobe PDF | View/Open |
A156190271_Nabila.pdf Restricted Access | Fulltext | 4.08 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 4.08 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.