Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113407| Title: | Potensi Pentalonia nigronervosa Coq. dan Pentalonia caladii van der Goot sebagai Vektor Banana bunchy top virus pada Tanaman Pisang |
| Other Titles: | The Potential of Pentalonia nigronervosa Coq. and Pentalonia caladii van der Goot as Vectors of Banana bunchy top virus in Banana |
| Authors: | Hidayat, Sri Hendrastuti Winasa, I Wayan Pertiwi, Tiara Kusuma |
| Issue Date: | 9-Aug-2022 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Banana bunchy top disease (BBTD) merupakan penyakit penting pada tanaman pisang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Penyakit tersebut berkontribusi menurunkan hasil panen sebesar 100% karena tanaman yang terinfeksi tidak mampu menghasilkan tandan pisang. Penyebab penyakit kerdil pisang adalah Banana bunchy top virus (BBTV) dan dapat ditularkan melalui serangga vektor, Pentalonia nigronervosa Coq. (Hemiptera: Aphididae) secara persisten sirkulatif non-propagatif. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa ada spesies lain dari Pentalonia yang juga berasosiasi dengan tanaman pisang, yaitu P. caladii. Namun potensi P. caladii sebagai vektor BBTV belum dilaporkan secara jelas. Penelitian bertujuan untuk mengonfirmasi kemampuan P. nigronervosa sebagai vektor BBTV yang paling efektif dan potensi P. caladii sebagai vektor baru dari BBTV. Tahapan penelitian mencakup pengujian terhadap kemampuan Pentalonia dalam mengakuisisi BBTV melalui pendeteksian molekuler dengan metode polymerase chain reaction (PCR) menggunakan primer spesifik BBTV setelah diberi periode makan akuisisi (PMA) selama 24 jam pada sumber inokulum virus; pengujian terhadap kemampuan Pentalonia dalam menularkan BBTV melalui pemberian PMA selama 24 jam pada tanaman inokulum BBTV dan periode makan inokulasi (PMI) selama 48 jam pada tanaman sehat dengan menggunakan 20 ekor kutudaun pada tiap tanaman uji; dan mengetahui periode retensi dari BBTV pada dua spesies Pentalonia melalui metode penularan berseri. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari hingga bulan November 2021 di Rumah Kasa Kebun Percobaan Cikabayan-IPB, dan Laboratorium Virologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB. Hasil dari pengujian akuisisi menunjukkan bahwa P. nigronervosa memiliki kemampuan akuisisi yang tinggi. Pita DNA spesifik BBTV berukuran 240 pb berhasil diamplifikasi dari semua sampel kutudaun P. nigronervosa, mulai sampel kutudaun tunggal sampai komposit (5, 10, 15, dan 20 ekor kutudaun). Amplifikasi pita DNA spesifik BBTV juga berhasil diperoleh pada sampel kutudaun P. caladii komposit (5 sampai 20 ekor), tetapi tidak berhasil diamplifikasi dari sampel kutudaun tunggal. Namun dengan demikian, P. caladii dapat dinykatakan memiliki kemampuan mengakuisisi virus. Inokulasi virus melalui P. nigronervosa dalam uji penularan menghasilkan insidensi penyakit (IP) sebesar 70% dengan keparahan penyakit (KP) sebesar 58,3%; sedangkan inokulasi melalui P. caladii hanya menghasilkan IP 25% dengan KP 25%. Lebih lanjut, deteksi dengan PCR mengonfirmasi bahwa keberadaan BBTV pada beberapa tanaman yang tidak menunjukkan gejala visual pada sampel tanaman yang diinokulasi P. nigronervosa mencapai IP 90%. Dua spesies kutudaun, P. nigronervosa dan P. caladii telah terbukti dapat mengakuisisi dan menularkan BBTV walaupun dengan efisiensi yang berbeda. Lebih lanjut hasil pengujian retensi BBTV dalam tubuh kutudaun menunjukkan perbedaan periode 2 spesies kutudaun tersebut mempertahankan BBTV. Kutudaun pisang, P. nigronervosa mampu menularkan BBTV sampai dengan hari ke-4 (96 jam) dengan IP berkisar 60 - 100%; sedangkan kutudaun talas, P. caladii hanya mampu menularkan BBTV pada hari ke-1 (24 jam) dengan IP 60% dan tidak ada penularan (0%) pada hari berikutnya. Keseluruhan pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini memberikan informasi bahwa P. caladii memiliki kemampuan dalam menularkan BBTV walaupun dengan keefektifan yang lebih rendah apabila dibandingkan oleh P. nigronervosa yang sudah banyak dilaporkan sebagai vektor BBTV. Penyebaran P. caladii pada sentra penanaman pisang dan kisaran tanaman inangnya perlu dipelajari untuk mengetahui potensinya menyebarkan BBTV. Lebih lanjut, hal ini akan berpengaruh terhadap strategi pengendalian BBTD. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113407 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| COVER_TIARA KUSUMA PERTIWI (A352180021).pdf Restricted Access | Cover | 695.82 kB | Adobe PDF | View/Open |
| FULL TEXT_TIARA KUSUMA PERTIWI (A352180021).pdf Restricted Access | Full Text | 2.06 MB | Adobe PDF | View/Open |
| LAMPIRAN_TIARA KUSUMA PERTIWI (A352180021).pdf Restricted Access | Lampiran | 257.12 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.