Nanofibrilasi Selulosa Ulva lactuca menggunakan Deep Eutectic Solvents pada Waktu dan Suhu Berbeda

Abstract

Nanofibrilasi selulosa merupakan proses pembentukan serabut/fibril selulosa menjadi nanofibril dengan diameter 1-100 nm dan panjang 500-2000 nm yang pemanfaatannya sangat luas. Rumput laut Ulva lactuca merupakan salah satu sumber potensial nanofibril selulosa karena mengandung selulosa tinggi dan rendah lignin. Produksi nanofibril selulosa menggunakan Deep Eutetic Solvents (DES) berbasis choline chloride dan urea menarik dilakukan karena ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk karakterisasi nanofibril selulosa dari rumput laut hijau U. lactuca menggunakan DES choline chloride urea dengan waktu dan suhu berbeda. Tahapan penelitian meliputi preparasi U. lactuca, ekstraksi selulosa, sintesis DES, dan nanofibrilasi selulosa. Nanofibrilasi dengan DES dilakukan pada durasi 1, 2, dan 3 jam pada suhu 80 ⁰C serta perlakuan suhu 50, 65, dan 80 ⁰C selama 3 jam. Rendemen nanofibril selulosa yang dihasilkan semakin rendah seiring dengan peningkatan waktu dan suhu nanofibrilasi selulosa (0,08±0,02-1,36±0,25%). Nanofibril selulosa yang dihasilkan dari perlakuan DES memiliki diameter fiber antara 8-489 nm. Nanofibrilasi selulosa dengan DES pada waktu dan suhu yang tinggi menyebabkan degradasi selulosa dan menghasilkan tipe selulosa yang amorphous.

Cellulose nanofibrillation is process of forming cellulose fibers/fibrils into nano-sized with diameter 1-100 nm and length 500-2000 nm which has very wide utilization. Ulva lactuca seaweed is potential sources of nanofibril cellulose because of high cellulose and low lignin contents. The production of cellulose nanofibril with Deep Eutetic Solvents (DES) based choline chloride urea is environmentally friendly. This study aimed to characterize cellulose nanofibril from U. lactuca treated by DES at times and temperatures dependence. The steps of research included preparation of U. lactuca, cellulose extraction, DES synthesis, and cellulose nanofibrillation. DES nanofibrilation was performed at times 1, 2, and 3 hours at 80 ⁰C and temperatures at 50, 65, and 80 ⁰C for 3 hours. The yield of cellulose nanofibril produced decreased with increasing treatment times and temperature of cellulose nanofibrillation (0.08±0.02-1.36±0.25%). Cellulose nanofibril produced from DES had diameter fibers between 8-489 nm. Cellulose nanofibrillation with DES at times and temperatures dependence caused degradation of cellulose from U. lactuca and produced amorphous cellulose.