Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112135
Title: Pengelompokan Wilayah Berdasarkan Faktor Spasial Penyebab Stunting dan Arahan Penanganannya di Kabupaten Lampung Selatan
Authors: Munibah, Khursatul
Baliwati, Yayuk Farida
Wardana, Wayan
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Keberhasilan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas suatu daerah dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dibangun melalui pendekatan tiga dimensi pembangunan manusia yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. Terdapat beberapa indikator terkait dengan dimensi pembangunan manusia berhubungan dengan stunting. Angka prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Selatan masih tergolong sangat tinggi, yaitu masih berada di atas standar WHO, kemudian Kabupaten Lampung Selatan termasuk bagian dari 100 kabupaten/kota prioritas untuk intervensi stunting oleh TNP2K. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pola sebaran spasial prevalensi stunting seluruh desa di Kabupaten Lampung Selatan; (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian balita stunting di Kabupaten Lampung Selatan; (3) Mengelompokan wilayah berdasarkan faktorfaktor yang mempengaruhi balita stunting di Kabupaten Lampung Selatan; (4) Menyusun arahan penanganan stunting berdasarkan faktor spasial di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data prevalensi stunting dan data cakupan indikator intervensi gizi spesifik dan sensitif tahun 2020 yang dikumpulkan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Metode analisis yang digunakan dalam identifikasi pola sebaran spasial prevalensi stunting berupa analisis Indeks Moran, Moran’s scatterplot dan Local Indicator of Spatial Association (LISA). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi stunting menggunakan analisis regresi linear berganda dan Geographic Weighted Regression (GWR). Pengelompokan wilayah berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi stunting dianalisis mengunakan analisis spasial kualitatif dan arahan penanganan stunting di Kabupaten Lampung Selatan dirumuskan menggunakan analisis konten kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran prevalensi stunting Kabupaten Lampung Selatan tahun 2020 membentuk pola mengelompok yang ditunjukkan dari hasil analisis Indeks Moran. Hasil analisis LISA menunjukkan pengelompokan wilayah pada high-high cluster sebagian besar berada di desa-desa Kecamatan Kalianda. Hasil regresi liniear berganda menunjukan bahwa variabel yang mempengaruhi stunting di Kabupaten Lampung Selatan adalah cakupan ibu hamil mendapat Iron and Folic Acid (IHIFA), cakupan bayi 0-11 bulan telah diimunisasi dasar secara lengkap (BIDL), cakupan layanan ibu nifas (LIN), cakupan rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak (RTAML) dan cakupan rumah tangga peserta JKN/Jamkesda (RTJKN). Hasil GWR menunjukkan wilayah yang memiliki nilai R2 paling tinggi berada di wilayah bagian selatan Kabupaten Lampung Selatan dengan variabel IHIFA sebagai variabel yang memiliki pengaruh paling tinggi dalam menurunkan prevalensi stunting. Faktor dominan yang mempengaruhi stunting dengan tingkat nilai koefisien pada masing-masing desa menyebabkan perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi stunting tiap desa. Pengelompokan wilayah yang dilakukan berdasarkan kesamaan faktor penyebab stunting tiap desa membagi wilayah Kabupaten Lampung Selatan ke dalam 10 kelompok wilayah, dengan satu kelompok wilayah yang tidak memiliki faktor penyebab stunting dengan sebaran wilayah di bagian utara dan selatan Kabupaten Selatan dan lima kelompok wilayah yang memiliki faktor penyebab stunting lebih dari satu dengan sebaran wilayah di bagian tengah Kabupaten Selatan. Arahan penanganan stunting di Kabupaten Lampung Selatan merupakan suatu upaya percepatan penurunan stunting dengan program, kegiatan serta sub kegiatan yang disesuaikan dengan faktor penyebab stunting. Penanganan stunting di Kabupaten Lampung Selatan di wilayah bagian utara diprioritaskan pada sub kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan ibu hamil, kemudian wilayah bagian selatan diprioritaskan pada sub kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan gizi masyarakat, sedangkan wilayah bagian tengah diprioritaskan pada sub kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan balita, sub kegiatan pengelolaan jaminan kesehatan masyarakat, sub kegiatan pembangunan spam jaringan perpipaan di kawasan perdesaan, peningkatan spam jaringan perpipaan kawasan perdesaan, perbaikan spam jaringan perpipaan di kawasan perdesaan, pembangunan baru spam bukan jaringan perpipaan di kawasan perdesaan dan perbaikan spam bukan jaringan perpipaan di kawasan perdesaan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112135
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover217.37 kBAdobe PDFView/Open
WAYAN WARDANA.pdf
  Restricted Access
Fullteks9.5 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran678.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.