Analisis Atribut Mutu Menggunakan Klasifikasi Caswell pada Produk Kecap Manis

Abstract

Jenis kecap yang paling umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah kecap manis. Kecap manis di Indonesia umumnya digunakan sebagai bumbu masakan ataupun produk pelengkap yang dapat meningkatkan cita rasa pada makanan. Konsumsi kecap manis di Indonesia diprediksi akan mengalami penurunan menjadi sekitar 0,7 kg/kapita tiap tahunnya. Terlepas dari hal tersebut, kesadaran masyarakat terhadap jaminan mutu pada produk pangan terus meningkat. Kemasan pangan menjadi salah satu yang dapat mencerminkan mutu intrinsik dan ekstrinsik dari suatu produk, termasuk kecap manis yang tersedia dalam empat jenis kemasan. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh informasi mengenai atribut mutu dominan pada produk kecap manis berdasarkan Klasifikasi Caswell serta penilaian terhadap faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk kecap manis. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara daring dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini diikuti oleh 284 orang responden yang berdomisili di Jabodetabek dan pernah mengonsumsi kecap manis. Atribut sensori dan produsen menjadi atribut dominan yang paling diperhatikan oleh responden pada produk kecap manis dan didominasi oleh atribut sensori rasa dan konsistensi dan atribut merek dagang. Atribut mutu lainnya yang dapat mendukung preferensi responden antara lain nilai tambah produk, kandungan gizi, dan proses. Isyarat izin edar BPOM dan sertifikasi halal menjadi jenis sertifikasi yang paling diperhatikan responden pada produk kecap manis dalam kemasan. Kecap manis dalam kemasan botol plastik memiliki atribut dominan nilai tambah, distribusi, cara pengemasan, dan sensori. Kecap manis dalam kemasan sachet dan pouch memiliki atribut dominan masing-masing harga dan merek dagang. Kecap manis dalam kemasan botol kaca memiliki atribut dominan sensori dan nilai tambah.

The most common type of soy sauce consumed by Indonesian people is sweet soy sauce. Sweet soy sauce in Indonesia is generally used as a cooking spice or as a complementary product that can enhance the taste of food. Consumption of sweet soy sauce in Indonesia is predicted to decrease to around 0.7 kg/capita annually. Apart from this, public awareness of quality assurance in food products continues to increase. Food packaging is one that can reflect the intrinsic and extrinsic quality of a product, including sweet soy sauce which is available in four types of packaging. The purpose of this study was to obtain information about the dominant quality attributes in sweet soy sauce products based on the Caswell Classification as well as an assessment of the factors that influence consumer preferences for sweet soy sauce products. Data was collected by distributing online questionnaires using the purposive sampling technique. This study was followed by 284 respondents who live in Jabodetabek and have ever consumed sweet soy sauce. Sensory and producer attributes are the dominant attributes that are the most noticed by respondents in sweet soy sauce products and are dominated by sensory attributes of taste and consistency and trademark attributes. Other quality attributes that can support respondents' preferences include product added value, nutritional content, and process. The BPOM distribution permit and halal certification are the types of certification that respondents pay the most attention to on packaged sweet soy sauce products. Sweet soy sauce in plastic bottles has the dominant attributes of added value, distribution, packaging method, and sensory. Sweet soy sauce in sachet and pouch packaging has the dominant attribute of price and trademark, respectively. Sweet soy sauce in glass bottles has dominant sensory attributes and added value.