Kapasitas Antioksidan Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi) pada Berbagai Jenis Pelarut

Abstract

Daun bidara arab (Ziziphus spina-christi) mengandung sejumlah senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, polifenol, saponin, triterpenoid dan tannin yang berpotensi menjadi sumber antioksidan. Di Indonesia, daun bidara arab sudah mulai lazim dimanfaatkan sebagai obat herbal dengan cara perebusan daun segar. Produk-produk yang mulai dikembangkan yaitu suplemen kesehatan adan produk teh herbal daun bidara arab, namun kajian ilmiah mengenai polaritas senyawa antioksidan daun bidara arab masih terbatas. Antioksidan ada yang bersifat polar hingga bersifat non polar. Penelitian ini bertujuan mengkaji polaritas senyawa antioksidan pada daun bidara arab. Pada penelitian ini, daun bidara arab yang dikeringkan dengan fluidized bed dryer memiliki karakteristik kimia dan fisik yang lebih baik. Hasil ekstraksi menggunakan berbagai pelarut (air, etanol, etil asetat, dan heksan) menunjukkan kapasitas antioksidan tertinggi adalah pada fraksi etanol (p<0,05). Hasil ini diukur berdasarkan parameter aktivitas antioksidan DPPH, FRAP, total fenolik dan total flavonoid. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar senyawa antioksidan pada daun bidara arab diperkirakan memiliki polaritas yang tinggi. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi sangat kuat untuk semua hasil uji. Semakin tinggi kapasitas antioksidan pada uji DPPH dan FRAP diikuti juga oleh tingginya total fenolik dan flavonoid pada sampel.

Bidara leaves (Ziziphus spina-christi) contains secondary metabolites such as flavonoids, polyphenols, saponins, triterpenoids and tannins which can be a source of antioxidants. In Indonesia, bidara leaves are used as herbal medicine by boiling fresh leaves. The products that developed from bidara leaves are health supplements and herbal teas from bidara leaves, but scientific studies about the antioxidant compounds of bidara leaves are still limited. There are antioxidant components that are non-polar, semi-polar or polar. This study examines the polarity of antioxidant compounds in bidara leaves. In this study, bidara leaves dried with a fluidized bed dryer had better chemical and physical characteristics. The results of the extraction by using various solvents (water, ethanol, ethyl acetate, and hexane) showed that the highest antioxidant capacity was in the ethanol fraction (p<0.05). These results were measured based on the antioxidant activity parameters that DPPH scavenging, FRAP values, total phenolic and total flavonoids. These results indicate that most of antioxidant compounds in bidara leaves have high polarity. The results of the Pearson correlation test shows a very strong correlation for all results. The higher antioxidant capacity in the DPPH and FRAP assays will be followed by an increase in total phenolic and flavonoid in the sample.