Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Agroindustri Ayam Potong

Abstract

Agroindustri ayam potong berkembang dengan sangat pesat di Indonesia. Perkembangan agroindustri ayam potong tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Potensi dampak lingkungan tersebut tidak hanya disebabkan oleh ekstraksi bahan baku pada proses budidaya saja, tetapi bisa juga disebabkan oleh proses produksi, distribusi, penggunaan produk dan pembuangan akhir. Dampak lingkungan tersebut disebabkan oleh penggunaan sumber daya dan energi, serta limbah yang dihasilkan di sepanjang daur hidup produk. Suatu metode yang dapat menilai dampak lingkungan dari suatu produk selama siklus hidupnya adalah life cycle assessment (LCA). Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis daur hidup produk pada agroindustri ayam potong menggunakan metode LCA. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengidentifikasi input dan output dari proses budidaya ayam ras pedaging, proses produksi ayam potong, proses distribusi oleh retailer, hingga penggunaan produk dan pembuangan akhir; menghitung dampak lingkungan yang dihasilkan di sepanjang daur hidup produk pada agroindustri ayam potong serta merumuskan skenario perbaikan untuk mengurangi dampak lingkungan. Tahapan kajian LCA dilakukan berdasarkan SNI ISO 14040 : 2016 yang terdiri atas empat tahapan, yaitu penentuan tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak daur hidup dan interpretasi hasil. Tahapan penelitian dimulai dengan menentukan tujuan dan ruang lingkup kajian LCA. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi dan mengkuantifikasi semua aliran input dan output dari setiap tahap daur hidup produk. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dimasukkan ke dalam sistem inventori pada software SimaPro. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai dampak lingkungan berdasarkan kategori dampak pemanasan global, asidifikasi dan eutrofikasi dengan menggunakan metode CML-IA baseline dalam SimaPro. Hasil dari analisis ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan skenario perbaikan. Kajian LCA ini bertujuan untuk menghitung nilai dampak lingkungan di sepanjang daur hidup produk pada agroindustri ayam potong dengan perspektif cradle-to-grave, sehingga diperoleh interpretasi sebagai dasar untuk menganalisis skenario perbaikan dalam menurunkan dampak lingkungan. Batasan sistem kajian LCA ini adalah cradle-to-grave, yaitu mulai dari proses budidaya, produksi, distribusi, hingga penggunaan produk dan pembuangan akhir. Kategori dampak yang dikaji terdiri atas dampak pemanasan global, asidifikasi dan eutrofikasi. Analisis inventori menunjukkan bahwa input yang diperlukan berupa bibit ayam, pakan, air, bahan tambahan dan sumber energi. Output yang dihasilkan berupa produk utama (ayam hidup, ayam potong frozen kemas, potongan ayam fresh kemas, ayam goreng, daging ayam yang dikonsumsi), co-product, limbah padat, limbah cair serta emisi ke air, tanah dan udara. Hasil penilaian daur hidup pada batasan sistem cradle-to-grave menunjukkan bahwa 1 kg daging ayam yang dikonsumsi di restoran siap saji XYZ menghasilkan nilai potensi dampak pemanasan global sebesar 5,86 kg CO2 eq, asidifikasi sebesar 38,3 g SO2 eq dan eutrofikasi sebesar 24,1 g PO43- eq. Sumber utama emisi (hotspot) pada kategori dampak pemanasan global, asidifikasi dan eutrofikasi adalah konsumsi pakan pada proses budidaya, disusul oleh penggunaan energi listrik pada proses produksi dan litter yang dihasilkan pada proses budidaya. Identifikasi upaya perbaikan dilakukan untuk semua subsistem, terutama pada subsistem budidaya yang menghasilkan dampak terbesar. Skenario perbaikan pada subsistem budidaya adalah substitusi bungkil kedelai dalam pakan dengan bungkil kelapa dan bungkil inti sawit serta pengolahan litter menjadi kompos. Skenario perbaikan pada subsistem produksi dan distribusi adalah pemasangan inverter pada kompresor mesin pendingin. Skenario perbaikan pada subsistem penggunaan produk adalah efisiensi energi listrik. Penerapan skenario perbaikan menunjukkan terjadinya penurunan nilai dampak dan berpotensi menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan pada agroindustri ayam potong.

The broiler agroindustry is developing very rapidly in Indonesia. The development of the broiler agroindustry provides benefits and impacts on the environment. The potential environmental impact is not only caused by the extraction of raw materials in the cultivation process but can also be caused by the production process, distribution, product use and final disposal. Using resources, energy, and waste generated throughout the product's life cycle can cause environmental impacts. A method that can assess the environmental impact of a product's life cycle is life cycle assessment (LCA). The general objective of this research is to analyze the product life cycle in the broiler agroindustry using the LCA method. This research's specific objectives are to identify the inputs and outputs of the broiler cultivation process, production process, distribution process, product use and final disposal; calculate the environmental impact generated throughout the product life cycle in the broiler agroindustry and formulate improvement scenarios to reduce environmental impacts. The stages of the LCA study are carried out based on SNI ISO 14040 : 2016, which consists of four stages, namely determination of objectives and scope, inventory analysis, life cycle impact analysis and interpretation of results. The research stage begins with determining the objectives and scope of the LCA study. The next step is to identify and quantify all the input and output flows from each stage of the product life cycle. The data that has been collected is then entered into the inventory system on the SimaPro software. Furthermore, the calculation of environmental impact values based on global warming, acidification and eutrophication impacts was carried out using the CML-IA baseline method in SimaPro. The results of this analysis can be used as a basis for formulating improvement scenarios. This LCA study aims to calculate the environmental impacts throughout the product life cycle in the broiler agroindustry with a cradle-to-grave perspective to obtain an interpretation as a basis for analyzing scenarios of improvement in reducing environmental impacts. The system boundary of this LCA study is cradle-to-grave, starting from the cultivation process, production, distribution, to product use and final disposal. The impact category assessed focuses on the global warming potential, acidification and eutrophication. Inventory analysis shows that the required inputs are day-old-chicks, feed, water, supporting materials and energy sources. The outputs are main products (live chicken, packaged frozen carcasses, packaged fresh chicken pieces, fried chicken, consumed chicken), co-products, solid waste, liquid waste and water, land, and air emissions. The life cycle assessment results with a cradle-to-grave perspective showed that 1 kg of chicken meat consumed at XYZ restaurant resulted in a global warming impact of 5.86 kg CO2-eq, acidification of 38.3 g SO2-eq and eutrophication of 24.1 g PO43--eq. The primary source of emission (hotspot) in the category of global warming, acidification and eutrophication are the feed consumption in the cultivation process, followed by the use of electricity in the production process and the litter produced in the cultivation process. Identification of improvement efforts is carried out for all subsystems, especially in the cultivation process that produces the most significant impact. Scenarios for improvement in the cultivation subsystem are substituting soybean meal in the feed with coconut copra meal and palm kernel meal and processing litter into compost. The scenario in the production and distribution subsystem is the installation of inverters on refrigeration compressors. The scenario for improvement in the product usage subsystem is electrical energy efficiency. The application of the improvement scenarios shows a decrease in the impact value and can produce more environmentally friendly products in the broiler agroindustry.