Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109354
Title: Analisis Kandungan Minyak Atsiri Biji Ketumbar Pasca Proses Bleaching dan Pengeringan
Other Titles: Analysis of Coriander Seed Essential Oil After Bleaching and Drying Processes
Authors: Amad, Usman
Rafi, Mohamad
Wildani, Rizka
Issue Date: 22-Sep-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Ketumbar (Coriandrum sativum L.) termasuk dalam famili Umbelliferae dan merupakan salah satu tanaman rempah kuno yang telah banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan obat herbal. Ketumbar merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang berasal dari wilayah mediterania. Minyak atsiri biji ketumbar mengandung senyawa volatil diantaranya linalool, geraniol, geranil asetat, kamper yang diketahui memiliki peran sebagai antibakteri, antikanker, neuroprotektif, ansiolitik, hipnotis, antikonvulsan, analgesik, anti-inflamasi, antidiabetes, serta sebagai antioksidan. Kebutuhan biji ketumbar di Indonesia sangat tinggi dengan pemanfaatannya yang sangat beragam. Di Indonesia biji ketumbar dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, obat herbal, bahan baku dibidang farmasi serta industri parfum. Namun demikian produksi biji ketumbar di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dikarenakan jika tanaman ketumbar yang dibudidayakan di Indonesia membutuhkan biaya produksi yang besar sehingga kalah saing oleh biji ketumbar impor yang lebih murah. Kondisi ini yang menyebabkan Indonesia harus mengimpor biji ketumbar dari India, Bulgaria dan negara produsen lainnya. Umumnya biji ketumbar impor berwarna cokelat gelap dan kotor, permasalahan tersebut menjadi kelemahan yang dapat membuat minat konsumen berkurang. Selama ini para importir di Indonesia terpaksa melakukan perbaikan mutu fisik terutama pada warna biji menggunakan hidrogen peroksida sebagai bahan pemutih. Namun permasalahan dalam proses pemutihan menggunakan hidrogen peroksida antara lain memungkinkan kandungan minyak atsiri akan teroksidasi karena hidrogen peroksida merupakan oksidator reaktif. Setelah pemberian hidrogen peroksida, kadar air biji akan meningkat sehingga perlu dilakukan proses pengeringan. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan, dimana satu penelitian fokus pada keamanan pangan dan penelitian ini fokus pada mutu minyak atsiri sebagai obat herbal yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hidrogen peroksida dan metode pengeringan terhadap komposisi dan rendemen dalam minyak atsiri biji ketumbar. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan yaitu pemesanan bahan baku biji ketumbar impor, pemutihan biji, pengeringan biji, ekstraksi minyak atsiri dan analisis komposisi senyawa minyak atsiri. Pemesanan bahan baku berupa biji ketumbar yang diimpor dari Bulgaria. Selanjutnya dilakukan proses pemutihan biji ketumbar dengan hidrogen peroksida, namun sebelum itu diukur terlebih dahulu kadar air awal biji sebagai perbandingan. Proses pemutihan biji berlangsung selama lima menit sambil diaduk dengan spatula agar tercampur merata, sementara pengukuran suhu reaksi saat pengadukan diukur dengan termometer setiap 30 detik. Setelah pemberian hidrogen peroksida biji dikeringakan hingga mencapai KA 7% dan selajutnya dikemas dalam plastik polypropilen (PP). Untuk memperoleh minyak atsiri selanjutnya biji diekstraksi dengan metode distilasi uap. Proses distilasi dilakukan dengan cara memasukkan biji ke dalam ketel disitilasi yang sudah berisi air, ketel dipanaskan hingga titik didih air yaitu 100℃ selama enam jam. Minyak atsiri hasil distilasi selanjutnya dilakukan analisis Gas vi Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) untuk mengetahui kandungan senyawanya. Parameter mutu minyak atsiri yang diamati meliputi rendemen minyak atsiri dan kandungan senyawa kimianya. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah konsentrasi hidrogen peroksida yang terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa perlakuan hidrogen peroksida, konsentrasi H2O2 35% dan 50%, sedangkan faktor perlakuan kedua adalah metode pengeringan yang terdiri dari dua taraf yaitu pengeringan dengan mechanical drying suhu 50℃ dan pengeringan pada suhu ruang. Kombinasi perlakuan hidrogen peroksida dan metode pengeringan menghasilkan enam perlakuan berbeda diantaranya kontrol, H0P1 (tanpa hidrogen peroksida + mechanical drying), H1P1 (35% H2O2 + mechanical drying), H1P2 (35% H2O2 + pengeringan suhu ruang), H2P1 (50% H2O2 + mechanical drying) dan H2P2 (50% H2O2 + pengeringan suhu ruang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan hidrogen peroksida sebagai agen pemutih yang dikombinasikan dengan metode pengeringan dapat menyebabkan penurunan kandungan senyawa minyak atsiri biji ketumbar. Komposisi senyawa minyak atsiri terendah terdapat pada biji yang diberi perlakuan 50% hidrogen peroksida yang dikeringkan dengan mechanical drying suhu 50℃ yaitu linalool (11.37%), limonene (0.49%), geranyl acetate (1.06%), α-pinene (0.75%), γ-terpinene (1.25%), geraniol (1.34%), camphor (1.10%) dan αterpinolene (0.17%). Sedangkan identifikasi komposisi kandungan minyak atsiri biji ketumbar tanpa perlakuan hidrogen peroksida namun dikeringkan dengan mechanical drying suhu 50 ℃ menghasilkan senyawa minyak atsiri tertinggi diantaranya linalool (51.65%), limonene (5.31%), geranyl acetate (7.31%), αpinene (3.63%), γ-terpinene (1.76%), geraniol (1.67%), camphor (5.29%), αterpinolene (1.23%). Perlakuan hidrogen peroksida juga mengakibatkan rendemen minyak atsiri menurun, sedangkan metode pengeringan biji tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen minyak atsiri. Biji tanpa perlakuan hidrogen peroksida menghasilkan rendemen tertinggi yaitu sebesar 0.97%, sedangkan rendemen minyak atsiri terendah terdapat pada biji dengan perlakuan 50% hidrogen peroksida yaitu sebesar 0.78%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109354
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover1.11 MBAdobe PDFView/Open
COVER DAN ISI.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.93 MBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.69 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.