Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109001
Title: Arahan dan Strategi Pengembangan Wisata di Kabupaten Ngada
Authors: Rustiadi, Ernan
Sulistyantara, Bambang
Chrismiawati, Marliana
Issue Date: 31-Aug-2021
Publisher: IPB University
Abstract: Kabupaten Ngada merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di Pulau Flores memiliki banyak tempat wisata alam dan didukung oleh budaya yang masih asli, menjadikan kabupaten ini sangat potensial untuk pengembangan pariwisata. Kondisi fasilitas pariwisata sangat menentukan peluang pengembangan destinasi wisata. Potensi objek wisata di Kabupaten Ngada belum dikelola dan dikembangkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi tipologi wilayah berdasarkan potensi dan kesesuaian wisata di Kabupaten Ngada; (2) mengidentifikasi perkembangan wilayah Kabupaten Ngada dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana pendukung wisata; dan (3) memformulasikan arahan dan strategi pengembangan wisata di Kabupaten Ngada. Penilaian elemen kriteria sumber daya pariwisata dilakukan dengan menggunakan peta dasar yaitu peta tutupan lahan, peta kelas elevasi, peta kelas kemiringan tempat, peta kelas jarak desa dari titik pusat kecamatan dan peta persebaran objek wisata. Tingkat perkembangan wilayah dianalisis menggunakan metode skalogram dengan variabel prasarana pariwisata di Kabupaten Ngada. Arahan dan strategi pengembangan wisata diformulasikan dilakukan dengan menggunakan metode A’WOT yang menggabungkan analisis SWOT dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil tipologi wilayah berdasarkan potensi dan kesuaian wisata serta tingkat perkembangan wilayah yang berdasarkan kelengkapan sarana pendukung wisata ditumpang tindih untuk memperoleh hubungan antara tipologi wilayah dan perkembangan wilayah untuk diselaraskan dengan strategi yang cocok untuk setiap topologi wilayah berdasarkan objek wisata. Berdasarkan penilaian daya tarik dan aksesibilitas spasial diperoleh 6 tipologi wilayah yaitu: (a) Daya tarik tinggi-aksesibilitas tinggi; (b) daya tarik tinggi-aksesibilitas sedang; (c) Daya tarik tinggi-aksesibilitas rendah; (d) Daya tarik sedang-aksesibilitas tinggi; (e) Daya tarik sedang-aksesibilitas sedang; (f) Daya tarik rendah-aksesibilitas tinggi. Hasil analisis skalogram diperoleh tingkat perkembangan wilayah, Kabupaten Ngada memiliki tiga hierarki wilayah, yaitu Hirarki I, Hirarki II, dan Hirarki III. Wilayah desa berhierarki I merupakan lokasi pusat pelayanan penunjang pariwisata bagi desa-desa lain di setiap kecamatan. Program pengembangan pariwisata perlu memperhatikan potensi dan daya tarik wisata yang ada. Prioritas pengembangan pariwisata pada kawasan dengan tipologi atraksi tinggi-aksesibilitas rendah atraksi sedang-aksesibiltas tinggi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengembangan pariwisata, seperti prioritas pada tipologi daya tarik tinggi-aksesibilitas sedang, daya tarik sedang- aksesibilitas sedang dan daya tarik tinggi-rendah difokuskan pada pembangunan infrastruktur jalan untuk meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata. Strategi prioritas pengembangan wisata di Kabupaten Ngada yaitu strategi SO (faktor kekuatan dan peluang), dan ST (faktor kekuatan dan ancaman), yang berarti rencana starategis dilakukan berdasarkan faktor kekuatan yang dimiliki oleh Kabupaten Ngada yang mempertimbangan faktor peluang dan ancaman. Urutan arahan strategi berdasarkan analisis A’WOT yaitu (1) mengembangankan destinasi baru dan paket wisata terpadu untuk aktivitas wisata budaya dan alam, (2) pemasaran dan promosi wisata terpadu, (3) membangun unit pemasaran dan promosi produk lokal, (4) memperkuat koordinasi antar sektor, pengambil kebijakan, dan masyarakat, dan (5) meningkatkan aksesibilitas ke destinasi pariwisata dengan meningkatkan kualitas aksesibilitas. Sintesis tipologi wilayah berdasarkan sumberdaya wisata dan perkembangan wilayah ditumpangtindihkan menghasilkan tipologi masing-masing obyek daya tarik wisata pada setiap unit wilayah. Pengembangan wisata berdasarkan tipologi wilayah pada setiap objek wisata dilakukan dengan tujuan agar strategi yang diterapkan sesuai dengan masing-masing tipologi objek wisata pada unit wilayah desa dan kecamatan. Hasil tumpang tindih diperoleh sepuluh topologi wilayah berdasarkan objek wisata dan tingkat perkembangan wilayah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109001
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdfCover285.38 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran542.18 kBAdobe PDFView/Open
SHEILA QISTI ARISTYA.pdfFullteks3.87 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.